"Kalau di ekonomi itu ada teori kegagalan pasar, jadi pemerintah ini hanya mengelola yang berkaitan dengan publik, misalnya barang milik daerah, fasilitas publik, dan lainnya. Kalau fasilitas privat, misal pengusaha kecil, menengah, maupun besar, itu harus ada fasilitatornya, dan kadin arahnya ke sana, dia bisa memfasiltasi anggotanya dengan pemerintah dan pasar," kata Ikhsan.
Sementara itu, calon bupati Yena Iskandar Masoem mengutarakan sebagai calon kepala daerah, dia pun bersama pasangannya Atep Rizal, telah merancang beberapa program yang dapat mendorong perekonomian masyarakat terus berjalan, seperti menyediakan pasar dan mengintegrasikan produk UMKM dengan potensi yang ada.
Yena pun membandingkan potensi daerah Kota Bandung dengan Kabupaten Bandung. Menurutnya Kabupaten Bandung mempunyai potensi lebih besar yang bisa dimanfaatkan ke depannya daripada daerah ibu kota Jawa Barat tersebut.
"Kalau Kabupaten Bandung dipimpin oleh kepala daerah yang dipimpin oleh orang yang kreatif penuh dengan gagasan, otomatis Kabupaten Bandung bisa keluar dengan cepat di saat pandemi tentunya di bidang perekonomian."
"Saya juga melihat daereah lain, contoh Kota Bandung aja, Kota Bandung tidak memiliki modal seperti sawah, lahan peternakan, nah Kabupaten Bandung memiliki semuanya, itu jadi potensi," ujar dia.
Baca Juga: Guru Honorer Sumringah, BLT atau BSU Tenaga Pendidik dan Tenaga Pendidik Non-PNS Mulai Cair Hari Ini
Terkait kadin, Yena memandang penting lembaga ini. "Kebetulan saya juga poengurus kadin, tentunya saya akan melibatkan kadin ini dalam peningkatan ekonomi karena seperti yang kita tahu pembangunan ekonomi itu ada karena hubungan pentahelix, selain pemerintah, pengusaha, akademisi, komunitas, juga media."
"Jadi kami akan bersinergi, karena kami butuh asosiasi-asosiasi yang akan memberi masukan dan stimulan bagi keberlangsungan perekonomian di Babupaten Bandung," katanya.
Sementara calon bupati Dadang Supriatna menawarkan sekurang-kurangnya tiga langkah untuk membangkitkan ekonomi pascapandemi di Kabupaten Bandung. Antara lain memperkuat sektor di industri pariwisata, di sektor industri pertanian, dan di sektor industri kreatif.
Masing-masing sektor itu mempertimbangkan potensi daerah yang bisa menopang ekonomi masyarakat ke depannya.
Di luar itu, dirinya memandang wajib keterlibatan kadin dalam menunjang pertumbuhan ekonomi daerah.
"Kadin ini wajib untuk dilibatkan dan kadin ini salah satu oaganisasi yang harus selalu berkomunikasi. Jadi input-input ini dikomunikasikan kepada bupati, nanti kebijakan apa yang harus dilakukan dan ini disinergikan, dan ini tertuang dalam RPJMD."
"Kadin sangat penting bagi saya, jadi saya akan ajak bicara apa yang diharapkan dan berapa jumlah pelaku UMKM yang belum dan sudah tergabung di dalam kadin, ini harus dibicarakan secaara langsung, nanti kita lari sama-sama," katanya.***