Bangun Ekonomi Kabupaten Bandung Pascapandemi, Paslon Siap Libatkan Kadin

- 17 November 2020, 20:15 WIB
Web-seminar "Membangun Ekonomi di Tengah Pandemi" yang diselenggarakan oleh Forum Diskusi Wartawan Ekonomi Bandung (Fordisweb), Selasa 17 November 2020.
Web-seminar "Membangun Ekonomi di Tengah Pandemi" yang diselenggarakan oleh Forum Diskusi Wartawan Ekonomi Bandung (Fordisweb), Selasa 17 November 2020. /Fordisweb/

GALAMEDIA - Para pasangan calon kepala daerah Kabupaten Bandung tahun 2020 berkomitmen melibatkan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) dalam pembangunan ekonomi pascapandemi Covid-19.

Komitmen itu disinggung dalam web-seminar "Membangun Ekonomi di Tengah Pandemi" yang diselenggarakan oleh Forum Diskusi Wartawan Ekonomi Bandung (Fordisweb), Selasa 17 November 2020.

Dalam acara yang disponsori bank bjb ini, hadir antara lain sebagai pembicara, Ketua Kadin Kabupaten Bandung Ferry Sandiyana, lalu masing-masing pasangan calon (paslon) bupati dan wakil bupati Kabupaten Bandung atau yang mewakilinya yakni paslon nomor urut 1 Kurnia Agustina-Usman Sayogi oleh tim Mokhamad Ikhsan, paslon nomor urut 2 diwakili langsung calon bupati Yena Iskandar Masoem, dan paslon nomor urut 3 diwakili langsung calon bupati Dadang Supriatna.


Pada pembukaan materi, Ketua Kadin Kabupaten Bandung Ferry Sandiyana mengatakan bahwa pandemi begitu berdampak pada perekonomian masyarakat tak terkecuali para pengusaha yang di dalamnya terdapat pelaku UMKM. Menurut dia, dampak pandemi bahkan mulai terasa sejak Indonesia belum mengalami kasus pertama Covid-19.

"Sedikit ingin membicarakan tentang bahwa dengan kondisi pandemi dari Februari sudah terasa oleh kita pengusaha, dan kejadiannya sangat berbeda dengan tahun 1998. Kalau itu karena moneter, kalau sekarang banyak sektor yang terkena, baik pengusaha kecil maupun pengusaha besar, semuanya terhenti," kata Ferry.

Dia pun memandang bahwa masalah yang ditimbulkan pandemi Covid-19 tidak akan selesai sekaligus meskipun vaksinnya kelak ditemukan. Pasalnya untuk memulihkan ekonomi yang terpuruk, dibutuhkan waktu yang tidak sebentar.

"Pemulihan ekonomi tidak seperti membalikan telapak tangan," ujar dia.

Baca Juga: Intip Tren Bersepeda, Olahraga Populer di Kala Pandemi

Di samping itu, dia memandang pelaku usaha punya peran besar untuk menggerakan roda perekonomian masyarakat. Tentu hal ini bakal lebih optimal bila pemerintah dapat mengeluarkan kebijakan yang strategis, terutama dalam upaya bersinergi.

Terkait Kabupaten Bandung di tengah hajat Pilkada 2020, dia pun menaruh harapan supaya kelak kepala daerah yang memimpin memperhatikan hal ini terutama untuk membangkitkan ekonomi di tengah atau pasca pandemi Covid-19 berakhir.

"Harapan ini bisa diperkuat lagi ke depan supaya ekonomi bisa lebih baik lagi," kata Ferry.

Sementara itu, perwakilan paslon nomor 1, Mokhamad Ikhsan menyampaikan terkait data BPS soal dampak pandemi Covid-19 terhadap pelaku UMKM di Kabupaten Bandung.

Dijelaskannya, sekitar 71,7% pelaku UMKM usahanya terhenti karena pandemi, 4,8%-nya bahkan tidak bisa membangkitkan lagi usahanya, sementara tenaga kerja UMKM yang dirumakan mencapai 65%.

Terkait itu, paslon nomor urut 1 memiliki sejumlah program untuk membantu menangani masalah perekonomian masyarakat.

Beberapa di antaranya seperti memberi kredit usaha, bantuan langsung, pendampingan usaha, hingga upaya-upaya memfasilitasi pelaku usaha agar dapat bangkit secara ekonomi.

Terkait kadin, dia pun memandang bahwa lembaga ini perlu dilibatkan lebih jauh dalam setiap upaya pemerintah membangun ekonomi masyarakat.

Baca Juga: Pasien Positif Covid-19 Hari Ini Bertambah 3.807 Orang

"Kalau kadin itu kan kalau di negara lain dia punya fungsi fasilitasi antara pengusaha pemerintah dan pasar, kadin jadi sangat sentral, terutama untuk mengelola apa yang tidak bisa dilakukan pemerintah."

"Kalau di ekonomi itu ada teori kegagalan pasar, jadi pemerintah ini hanya mengelola yang berkaitan dengan publik, misalnya barang milik daerah, fasilitas publik, dan lainnya. Kalau fasilitas privat, misal pengusaha kecil, menengah, maupun besar, itu harus ada fasilitatornya, dan kadin arahnya ke sana, dia bisa memfasiltasi anggotanya dengan pemerintah dan pasar," kata Ikhsan.

 Calon Bupati Bandung nomor urut 2, Yena Iskandar Ma'soem berdiskusi dengan pimpinan dan redaktur saat berkunjung ke kantor redaksi HU. Gamaledia, di Jln. Blk. Factory, Kota Bandung, Kamis, 1 Oktober 2020.(Darma Legi)
Calon Bupati Bandung nomor urut 2, Yena Iskandar Ma'soem berdiskusi dengan pimpinan dan redaktur saat berkunjung ke kantor redaksi HU. Gamaledia, di Jln. Blk. Factory, Kota Bandung, Kamis, 1 Oktober 2020.(Darma Legi)


Sementara itu, calon bupati Yena Iskandar Masoem mengutarakan sebagai calon kepala daerah, dia pun bersama pasangannya Atep Rizal, telah merancang beberapa program yang dapat mendorong perekonomian masyarakat terus berjalan, seperti menyediakan pasar dan mengintegrasikan produk UMKM dengan potensi yang ada.

Yena pun membandingkan potensi daerah Kota Bandung dengan Kabupaten Bandung. Menurutnya Kabupaten Bandung mempunyai potensi lebih besar yang bisa dimanfaatkan ke depannya daripada daerah ibu kota Jawa Barat tersebut.

"Kalau Kabupaten Bandung dipimpin oleh kepala daerah yang dipimpin oleh orang yang kreatif penuh dengan gagasan, otomatis Kabupaten Bandung bisa keluar dengan cepat di saat pandemi tentunya di bidang perekonomian."

"Saya juga melihat daereah lain, contoh Kota Bandung aja, Kota Bandung tidak memiliki modal seperti sawah, lahan peternakan, nah Kabupaten Bandung memiliki semuanya, itu jadi potensi," ujar dia.

Baca Juga: Guru Honorer Sumringah, BLT atau BSU Tenaga Pendidik dan Tenaga Pendidik Non-PNS Mulai Cair Hari Ini

Terkait kadin, Yena memandang penting lembaga ini. "Kebetulan saya juga poengurus kadin, tentunya saya akan melibatkan kadin ini dalam peningkatan ekonomi karena seperti yang kita tahu pembangunan ekonomi itu ada karena hubungan pentahelix, selain pemerintah, pengusaha, akademisi, komunitas, juga media."

"Jadi kami akan bersinergi, karena kami butuh asosiasi-asosiasi yang akan memberi masukan dan stimulan bagi keberlangsungan perekonomian di Babupaten Bandung," katanya.

Calon Bupati Bandung Dadang Supriatna atau Kamg DS saat berkunjung ke dapur redaksi HU Galamedia, Jln Blk Factory 2B Kota Bandung, Senin 5 Oktober 2020
Calon Bupati Bandung Dadang Supriatna atau Kamg DS saat berkunjung ke dapur redaksi HU Galamedia, Jln Blk Factory 2B Kota Bandung, Senin 5 Oktober 2020


Sementara calon bupati Dadang Supriatna menawarkan sekurang-kurangnya tiga langkah untuk membangkitkan ekonomi pascapandemi di Kabupaten Bandung. Antara lain memperkuat sektor di industri pariwisata, di sektor industri pertanian, dan di sektor industri kreatif.

Masing-masing sektor itu mempertimbangkan potensi daerah yang bisa menopang ekonomi masyarakat ke depannya.

Di luar itu, dirinya memandang wajib keterlibatan kadin dalam menunjang pertumbuhan ekonomi daerah.

"Kadin ini wajib untuk dilibatkan dan kadin ini salah satu oaganisasi yang harus selalu berkomunikasi. Jadi input-input ini dikomunikasikan kepada bupati, nanti kebijakan apa yang harus dilakukan dan ini disinergikan, dan ini tertuang dalam RPJMD."

"Kadin sangat penting bagi saya, jadi saya akan ajak bicara apa yang diharapkan dan berapa jumlah pelaku UMKM yang belum dan sudah tergabung di dalam kadin, ini harus dibicarakan secaara langsung, nanti kita lari sama-sama," katanya.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah