Kotaku Ubah Lahan Eks Terminal Jadi Pusat Oleh-oleh

- 22 November 2020, 16:06 WIB
Pembangunan pusat oleh-oleh di lahan eks terminal di Kabupaten Ciamis.
Pembangunan pusat oleh-oleh di lahan eks terminal di Kabupaten Ciamis. /Kemen PUPR



GALAMEDIA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) mewujudkan permukiman perkotaan yang layak huni, produktif, dan berkelanjutan.

Melalui program ini juga, bertujuan meningkatkan kualitas dan pencegahan permukiman kumuh berbasis komunitas dengan tiga pendekatan yaitu: Sosial, Ekonomi dan Lingkungan (SEL}.  

Kegiatan pembangunan infrastruktur permukiman berupa pemenuhan terhadap 7 (tujuh) + 1 (satu) aspek kumuh, yaitu keteraturan bangunan, jalan lingkungan, drainase lingkungan, air minum, air limbah.

Baca Juga: Panglima TNI Sebut Media Sosial Kini Jadi Media propaganda dan Media Perang Urat Syaraf

Termasuk juga persampahan, proteksi kebakaran dan Ruang Terbuka Hijau (RTH) serta didukung pengembangan infrastruktur ekonomi berbasis komunitas.

Dalam Upaya mendukung pengembangan infrastruktur ekonomi berbasis komunitas maka Kotaku melakukan intervensi Bantuan Pemerintah untuk Masyarakat (BPM) infrastruktur mendukung Livelihood (Penghidupan berkelanjutan).

Salah satu intervensi BPM infrastruktur mendukung livelihood pada program Kotaku di Jawa Barat adalah pembangunan galeri pusat oleh-oleh makanan olahan khas Ciamis di Kelurahan Maleber Kecamatan Ciamis Kabupaten Ciamis.

Baca Juga: Penggunaan Anti Body Covid-19 yang Pernah Digunakan Donald Trump Kini Diperbolehkan

Lahan yang dimanfaatkan galeri tersebut adalah    ex terminal Maleber yang merupakan tanah milik Pemerintah Kabupaten Ciamis.

Pengelolaannya sudah diserahkan Dinas IndagKop UKM Kabupaten Ciamis kepada Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Maleber dengan luas lahan yang akan digunakan sekitar 200 meter persegi dan bangunan sekitar 150 meter persegi.

Koordinator BKM Maleber Agus Hidayat mengungkapkan, selain mengintervensi pengurangan kumuh di wilayahnya, program Kotaku juga mengintervesi pembangunaan galeri pusat oleh-oleh makanan olahan khas Ciamis.

Baca Juga: Cegah Penyebaran Covid-19 saat Pilkada, Pemkab Gencar Edukasi Protokol Kesehatan

Pagu dananya sebesar Rp1 milyar dan saat ini sudah dimanfaatkan sebesar 70 persen. Pembangunan ini dlaksanakan secara padat karya yang memprioritaskan pekerja yang berasal dari wilayah setempat.  

“Galeri ini akan menjadi pusat pemasaran makanan olahan khas Ciamis dan dapat menampung lebih dari 40 pengusahan mikro dan kecil yang berada di Maleber yang sebelumnya sudah dibuat kesepakatan tentang mekanisme aturan pengelolaan,” kata Agus Hidayat.

Sementara itu, Unit Pengelola Lingkungan (UPL) BKM Maleber, Ikin Rasikin selaku menambahkan, bangunan galeri ini akan dibangun menjadi 2 tingkat. Lantai 1 akan difungsikan sebagai pusat pemasaran makanan olahan khas Ciamis.

Baca Juga: Ini Janji Paslon Bedas Naikan Insentif Linmas dan Siltap Perangkat Desa hingga 100 Persen

Sedangkan lantai 2 menjadi pusat kuliner dan kantor pengelola galeri.

“Rencananya Kami akan ada membuat MoU sama dinas pariwisata. Nanti ada Gatrik semacam Bandros kalau di Bandung mah bisa menepi di sini. Nanti wisatawan dibawa ke sini," katanya.

Sedangkan KSM Sabilulungan, Dadang Heriswan  yang menjadi pelaksana pembangunan mengatakan, bangunan ditargetkan tuntas pada akhir tahun ini. Mereka mengenakan dengan sistem padat karya dengan menerapkan 25 pekerja warga setempat.***

Editor: Brilliant Awal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x