Mitos atau Fakta? Ini Manfaat Omega-3, Mulai dari Mengurangi Risiko Kanker Hingga Depresi

12 Desember 2020, 13:02 WIB
Makanan tinggi asam lemak omega 3 sangat dibutuhkan tubuh. /


GALAMEDIA - Sering mendengar Omega-3? Ya, Omega-3 sering disebut sebagai bahan super yang kaya dengan manfaat. Sehingga banyak perusahaan obat dan suplemen di pasaran yang mengklaim bahwa produknya mengandung omega-3.

Kemudian dijual dengan harga mahal. Hanya saja tidak semua hal yang diklaim sebagai manfaat omega-3 tersebut telah teruji secara klinis. Minyak ikan yang dijual di pasaran umumnya mengandung dua jenis omega 3, yaitu asam dokosaheksaenoat (DHA) dan asam eikosapentanoat (EPA).

Selain dua zat tersebut, dikenal pula asam alfa-linolenat (ALA) yang akan diproses tubuh menjadi asam lemak omega-3.

Baca Juga: Vitamin C: Lebih Baik dari Buah, Sayur atau Suplemen? Ini Tips Memilih Vitamin Wajib Saat Pandemi

Dikutip galamedia dari berbagai sumber, tak cuma dari suplemen minyak ikan, omega-3 juga dapat diperoleh dari kuning telur (baik telur mentah ataupun matang), makanan laut (seperti kepiting dan ikan, misalnya ikan tuna, salmon, dan tongkol), dan beberapa jenis minyak sayur, kacang-kacangan dan biji-bijian. Asupan makanan tersebut banyak dikonsumsi pada pola makan khusus yang disebut diet Mediterania.

Menguak Fakta Manfaat Omega-3
Bahan makanan dan suplemen yang mengandung omega-3 sering dipercaya menjadi sumber yang membantu melawan gangguan kesehatan, seperti penyakit jantung, mencegah demensia, serta berperan penting dalam perkembangan janin. Omega-3 juga baik dikonsumsi sebagai asupan nutrisi untuk meningkatkan kualitas sperma.

Namun beberapa penelitian yang menyimpulkan hal di atas, tidak dijalankan dengan mekanisme yang tepat. Misalnya jumlah sampel yang tidak memenuhi syarat dan waktu pengamatan yang terlalu singkat.

Baca Juga: Yuk Tadarus Alquran, Surat At Takatsur, Berikut Asbabun Nuzul, Arab, Latin, dan Terjemahnya

Berikut ini adalah beberapa klaim dan fakta mengenai omega-3.

1. Mengurangi risiko penyakit kardiovaskular
Serangkaian penelitian menemukan, kaitan konsumsi ikan yang mengandung minyak ikan tinggi, memang dapat mengurangi risiko penyakit kardiovaskular, serta mengurangi risiko stroke. Selain itu, konsumsi bahan makanan yang mengandung asam lemak omega-3 secara rutin dapat membantu mengurangi kadar trigliserida dalam darah.

2. Mengurangi risiko kanker
Belum ada bukti kuat yang menunjukkan bahwa omega-3 dapat mengurangi risiko kanker. Sebuah penelitian justru menunjukkan hal sebaliknya. Konsumsi suplemen omega-3 justru meningkatkan risiko kanker prostat mencapai 70 persen.

Penelitian lain belum dapat memastikan konsumsi suplemen omega-3 benar-benar dapat bermanfaat bagi pengidap kanker stadium lanjut atau tidak, terutama dalam meningkatkan nafsu makan dan membantu menaikkan berat badan.

Baca Juga: Daftar Para Istri yang Bakal Gantikan Suami Sebagai Kepala Daerah, Dari Banyuwangi Hingga Lampung

3. Membantu mencegah demensia
Demensia atau gangguan daya ingat, daya berpikir, dan cara berperilaku diklaim dapat dicegah dengan bantuan konsumsi omega-3. Namun faktanya penelitian menemukan bahwa konsumsi suplemen omega-3 ternyata tidak mendatangkan manfaat tersebut pada lansia. Penelitian lain juga menemukan bahwa omega-3 tidak memberikan efek signifikan terhadap daya ingat dan daya kognitif.

4. Menjaga kesehatan indera penglihatan
Penelitian pada tahun 2010 menemukan bahwa mengonsumsi ikan yang berkadar minyak tinggi setidaknya dua kali dalam seminggu dapat mengurangi risiko degenerasi makula (daerah di belakang retina) karena faktor usia. Meski demikian, bukti penelitian ini masih perlu dikaji lebih lanjut.

5. Meredakan peradangan pada artritis
Banyak penelitian yang menyebutkan bahwa konsumsi minyak ikan secara teratur selama 3 bulan dapat mengurangi nyeri sendi pada penderita artritis. Selain itu, konsumsi minyak ikan juga ditengarai mampu berdampak terhadap system kekebalan tubuh penderita rheumatoid arthritis. Hanya saja, perlu adanya penelitian lebih lanjut terkait hal ini.

Baca Juga: Soal Penahanan HRS, Ini Kata Kabid Humas Polda Metro Jaya : Tunggu Hasil Pemeriksaan Penyidik

6. Mengurangi risiko depresi
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa asam lemak omega-3 dapat membantu mengurangi gejala depresi pada wanita. Namun, seberapa signifikan efeknya masih perlu diteliti lebih lanjut.

Risiko di Balik Omega-3
Selain sebagian klaim yang ternyata belum terbukti kuat, konsumsi omega-3 sebenarnya juga mengundang risiko sebagai berikut:

Konsumsi omega-3 dalam jumlah yang tinggi dapat meningkatkan risiko terjadinya stroke hemoragik, yaitu pembuluh darah pecah di dalam otak.
Seseorang yang berisiko terkena kanker usus besar harus membatasi konsumsi omega-3 atau minyak ikan secara hati-hati.

Baca Juga: Menteri BUMN Targetkan Program Vaksin Mandiri Bisa Capai 75 Juta Orang

Sebab, konsumsi yang berlebih dapat meningkatkan risiko terkena kanker usus besar. Konsumsi omega-3 dalam jumlah besar dapat memicu terjadi toksisitas vitamin A dan D.

Bayi, wanita hamil, dan menyusui, disarankan untuk membatasi konsumsi ikan yang mengandung omega-3. Sebab, kandungan merkuri di dalam ikan tersebut bisa membahayakan kesehatan. Untuk mendapatkan manfaat dari konsumsi ikan yang mengandung omega-3, lebih disarankan untuk mengonsumsi ikan kakap merah, marlin dan tuna segar. ***

Editor: Hj. Eli Siti Wasilah

Tags

Terkini

Terpopuler