Psikologi dan Fungsi Warna, Unsur Penting yang Wajib Dipahami Desainer Grafis

24 Januari 2021, 10:11 WIB
Ilustrasi warna.* /Pexels/

GALAMEDIA - Warna merupakan salah satu unsur penting serta dominan yang berfungsi untuk menghidupkan desain.

Hal ini memaksa seorang desainer harus memahami setiap arti dari psikologi dan fungsi warna dalam desain agar setiap penggunaannya sesuai dan tidak keliru.

Persepsi manusia terhadap warna umumnya berbeda-beda, namun ada beberapa jenis warna yang memiliki arti universal atau sama bagi kebanyakan orang.

Seorang desainer wajib memahami filosofi dan fungsi warna sebagai unsur yang tidak dapat dilepaskan dalam menjalankan aktivitas desain.

Baca Juga: Ini Dua Skema untuk Relokasi Korban Longsor Cimanggung Sumedang

Berikut filosofi yang terkandung pada setiap warna:

1. Warna hitam

Warna hitam menciptakan kesan gelap dan menakutkan tapi juga elegan. Hitam dalam dunia fashion dikategorikan kedalam warna netral yang dapat dipadupadankan dengan warna yang lain.

Penggunaan warna hitam dapat merepresentasikan rasa percaya diri, klasik, dramatis, misterius serta maskulin. Namun, jika warna hitam terlalu dominan akan menciptakan kesan hampa, perasaan tertekan, suasana duka, kerusakan hingga kematian.

Baca Juga: Alhamdulillah, Kabar Baik untuk Jamaah Umrah Indonesia Terkait Batasan Usia dari Otoritas Arab Saudi

2. Warna putih

Warna putih menciptakan kesan suci, bersih, terang, dan ringan. Filosofi warna putih memberikan kesan bebas dan terbuka. Tapi jika penggunaannya terlalu berlebihan dapat membuat mata cepat lelah dan kepala terasa nyeri.

3. Warna merah

Warna merah menghadirkan gairah, kekuatan, semangat, dan adrenalin. Dalam dunia psikologi, merah kerap diidentikkan dengan kegembiraan, kakuatan, cinta, energi, peringatan, kemewahan, dan nafsu. Selain itu juga identik dengan agresivitas, kecemasan dan kekerasan.

Baca Juga: Bisa Dicoba, Ini Makanan dan Minuman Terbaik yang Dapat Menurunkan Kolesterol

4. Warna kuning

Warna kuning menciptakan kesan rasa optimis, energik, ceria, dan bahagia. Filosofi warna kuning adalah kreatif, cerdas, inovatif, dan bijaksana. Tetapi warna kuning juga menciptakan rasa gelisah, kecemasan, inkonsisten, dan tekanan stres.

5. Warna coklat

Coklat masuk kategori warna netral yang identik dengan stabilitas dan kehangatan. Paduan warna coklat dipercaya dapat menciptakan rasa aman, keakraban dan kenyamanan.

Namun jika warna coklat digunakan secara berlebihan dapat menciptakan kesan kolot, kaku, pesimis, dan tidak berperasaan.

Baca Juga: Fasilitas TNI Polri Jadi Sasaran Aksi Teroris yang Ditangkap di Aceh

6. Warna abu-abu

Warna abu-abu seringkali dipakai sebagai penetral. Hasil campuran warna hitam dan warna putih ini menggambarkan kestabilan, keseriusan, kemandirian serta bertanggungjawab.

Jangan terlalu dominan menggunakan warna abu-abu, karena dapat menimbulkan kesan negatif membosankan, tidak komunikatif, depresi, kurang energi, dan kurang percaya diri.

7. Warna biru

Warna biru memberikan kesan stabil, luas, sejuk, dingin, dan bersifat relaksasi. Filosofi warna biru melambangkan hubungan profesionalitas, percaya diri, kecerdasan, dan simbol kekuatan.

Baca Juga: Cegah Banjir, Satgas Citarum Kembali Tanam Bibit Buah di Cimenyan

Namun warna biru juga berasosiasi sikap dingin, tidak ramah, keras kepala, dan kurang empati.

8. Warna hijau

Warna hijau memberi kesan kesegaran, kesuburan, kedamaian, rasa empati, sekaligus memberikan efek relaksasi, serta melambangkan penyembuhan.

Dalam dunia psikologi, warna hijau sering digunakan untuk membantu mereka yang berada dalam situasi tertekan agar dapat menenangkan dan menyeimbangkan emosi.

Sisi negatif yang ditimbulkan dari warna hijau adalah perasaan bosan, kelemahan, ambisi, dan rasa terperangkap.

Baca Juga: Drama Korea Bersaing dengan Mata Najwa Jadi Percakapan Populer di Twitter

9. Warna ungu

Filosofi warna ungu adalah spiritualitas, imajinatif, misterius, ambisius, bijaksana, independen, visioner, dan kemewahan.

Penggunaan warna ungu dinilai dapat menarik perhatian karena dapat memancarkan kekuatan. Namun jika warna ungu digunakan secara berlebihan akan muncul kesan negatif kesendirian dan kekurangtelitian.

10. Warna tosca

Warna tosca atau turquois mengandung makna emosional, keseimbangan, stabilitas, kesabaran, ketenangan, serta dipercaya bisa memacu semangat seseorang yang sedang mengalami rasa sepi, lelah, dan stres.

Baca Juga: Sebut Masyarakat Betawi Sebagai Penjahit Indonesia, Anies Baswedan: Harus Jeli Membaca Tren Perubahan

11. Warna oranye

Warna oranye melambangkan optimisme, keceriaan, kehangatan, kenyamanan serta memiliki daya tarik yang kuat. Selain itu warna oranye sering dianggap mampu merangsang emosi dan menggugah selera.

Setelah mengenal tentang filosofi warna, seorang desainer diharapkan dapat mengetahui fungsi warna dalam desain.

Karena dengan mengetahui fungsi warna, seorang desainer akan lebih memahami apa yang diinginkan kliennya serta kapan saat yang tepat untuk mengaplikasikan sebuah warna pada karya desainnya.

Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Tenaga Honorer Akan Diangkat Menjadi ASN Tanpa Melalui Tes?

Berikut fungsi warna yang perlu untuk diketahui:

1. Alamiah

Saat mata melihat sebuah warna, secara alamiah otak akan memproses dan membandingkan, benda apa yang warnanya serupa dengan warna yang dilihat.

Artinya, warna-warna dari benda yang dilihat dalam kehidupan sehari-hari tanpa sadar telah tertanam kuat dan mempengaruhi pikiran serta menciptakan sifat objek secara nyata.

2. Psikologis

Baca Juga: Ngeri, Peramal Mbak You Diramal Akan Meninggal Dunia Tahun 2021 Ini, Teuku Iqbal: Saya Melihat Ada kerumunan

Segala sesuatu yang ada di sekitar termasuk warna berkaitan dengan psikologi manusia. Menurut hasil penelitian, warna dapat dikaitkan dengan kejiwaan seseorang. Dengan warna, kepribadian dan karakter seseorang akan dapat diketahui dengan cepat dan tepat.

3. Identitas

Identitas sebuah komunitas, organisasi, institusi, prusahaan, dan kelompok seringkali dapat dikenali dari warna khas yang digunakan.

4. Pembentuk objek

Selain menambah aspek keindahan, warna juga merupakan elemen pembentuk diferensial dengan objek lain. Contohnya sebuah ruangan yang dindingnya dicat dengan warna favorit seseorang, maka akan menciptakan keindahan tersendiri bagi orang tersebut.

Baca Juga: Pemda Jangan Merekayasa Bencana, Mentan: Kalau Pelit, Tunggu Saja Bencana Selanjutnya!!

5. Struktural

Warna dengan fungsi strukturalnya perlu dipahami seorang desainer, karena dengan warna sebuah informasi dapat dibedakan dan dengan warna pula struktur informasi dapat diurutkan berdasarkan skala prioritas.

Sehingga sebuah informasi dapat lebih mudah disampaikan.

6. Isyarat dan komunikasi

Lampu lalu lintas merupakan contoh yang mudah dari fungsi isyarat dan komunikasi warna. Dalam desain grafis pun, warna dapat berperan dalam menyampaikan isyarat dan komunikasi.

Baca Juga: Puji Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Yasonna Laoly: Menginspirasi Jutaan Anak Bangsa

Untuk itu pemilihan warna harus dipertimbangkan dengan matang, agar ide yang ingin dituangkan dapat lebih mudah dipahami.

Itulah beberapa penjelasan tentang psikologi dan fungsi warna. Warna tidak hanya mempercantik sesuatu yang berkaitan dengannya, tetapi juga mempengaruhi kondisi psikologi orang disekitarnya.

Oleh karena itu, penentuan penggunaan warna yang tepat sangat erat kaitannya dengan sebuah desain yang baik. (Hengki Gunawan/galamedianews)

Editor: Dadang Setiawan

Tags

Terkini

Terpopuler