6 Manfaat Mengkonsumsi Teh Jahe, Salah Satunya Mengatur Berat Badan

6 Juni 2024, 15:35 WIB
Ilustrasi teh jahe untuk kesehatan./silviarita/pixabay.com / /

GALAMEDIANEWS - Jahe memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan. Jahe bisa dikonsumsi dengan berbagai cara pengobatan tradisional, termasuk dalam bentuk teh jahe.

Sejak jaman dulu, orang-orang telah menggunakan jahe untuk mengobati penyakit dan menambahkan aroma rasa pedas pada makanan mereka.

Jahe berasal dari Asia dan termasuk dalam keluarga tanaman Zingiberaceae.

Baca Juga: Mercedes-Benz Contek Startup China, Hendak Kejar Ketertinggalannya dan Tingkatkan Daya Saing

Sebagian orang biasanya menggunakan akar atau batangnya yang dapat dimakan, karena mampu meredakan berbagai penyakit, seperti radang sendi, diabetes, batuk, pilek dan mual.

Tidak itu saja, ini sejumlah manfaat teh jahe, seperti dilansir dari laman Healthline pada Selasa 4 Juni 2024.

1. Meredakan mabuk perjalanan

Pengobatan tradisional menunjukkan teh jahe dapat membantu menenangkan gejala mabuk perjalanan, seperti pusing, muntah, dan keringat dingin.

Meskipun peneliti tidak memahami secara pasti kinerja jahe, beberapa orang berpendapat, senyawa tertentu dalam jahe memblokir reseptor otak yang memiliki peran penting dalam pusat muntah di otak.

Baca Juga: Kuliner Dago Atas: 5 Tempat Makan Enak dengan Pemandangan Spektakuler dan Cita Rasa Menggugah

Meskipun penelitian saat ini terbatas atau tidak meyakinkan, teh jahe tetap bisa menjadi pengobatan yang baik untuk dicoba.

2. Meredakan mual karena kehamilan atau kemoterapi

Beberapa ahli yakin, gingerol dalam jahe dapat membantu meredakan mual karena kondisi hamil, kemoterapi atau pascapembedahan.

Para peneliti berpendapat jahe mungkin merupakan alternatif yang efektif dan murah untuk obat antimual tradisional pada orang yang sedang hamil atau menjalani kemoterapi dan tidak dapat memperoleh obat konvensional.

Satu studi pada 92 wanita menemukan bahwa jahe lebih efektif dibandingkan obat standar dalam mencegah mual dan muntah pasca operasi yang disebabkan oleh anestesi umum.

Meski begitu, pastikan untuk berkonsultasi dengan ahli kesehatan sebelum menggunakan jahe setelah operasi.

3. Mengatur tekanan darah dan mendukung kesehatan jantung

Penelitian menunjukkan, mengonsumsi jahe 2 hingga 6 gram per hari dapat membantu melindungi tubuh dari penyakit jantung. Sebab senyawa dalam jahe mampu membantu menurunkan tekanan darah, membantu mencegah penggumpalan darah, menurunkan kolesterol dan meningkatkan sirkulasi darah.

4. Mengatur berat badan dan kadar gula darah

Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa mengonsumsi jahe memiliki efek menguntungkan pada berat badan dan pengelolaan gula darah.

Efek panas pada jahe yang terasa dari aroma pedasnya, mampu membantu meningkatkan termogenesis atau produksi panas oleh tubuh, sehingga berdampak pada proses pembakaran lemak.

Termogenesis ini juga mampu meningkatkan pemecahan lemak untuk energi sehingga menghambat penyimpanan dan penyerapan lemak

Selain itu, jahe dapat membantu meningkatkan kontrol gula darah pada penderita diabetes tipe 2 dan obesitas dengan menurunkan kadar insulin puasa, hemoglobin A1C, dan trigliserida. Hemoglobin A1C merupakan indikasi kadar gula darah selama 2-3 bulan terakhir.

5. Meredakan nyeri dan peradangan

Penelitian menunjukkan, senyawa dalam jahe yang disebut gingerol dan shogaol membantu mengurangi risiko peradangan. Orang-orang secara khusus mempelajari jahe karena pengaruhnya dalam menghilangkan rasa sakit akibat osteoartritis lutut.

Teh jahe juga dapat membantu meringankan kram menstruasi jika diminum pada awal menstruasi.

Penelitian menunjukkan bahwa obat ini mungkin sama atau lebih efektif daripada obat pereda nyeri yang dijual bebas.

6. Melindungi otak

Para ilmuwan telah mempelajari efek perlindungan jahe terhadap stres oksidatif dan peradangan, yang merupakan dua faktor yang memainkan peran penting dalam perkembangan penyakit degeneratif otak, seperti penyakit alzheimer.

Penelitian pada hewan menunjukkan bahwa gingerol dan shogaol dapat memberikan perlindungan terhadap penurunan fungsi otak terkait usia karena sifat antioksidannya.

Penelitian tabung reaksi juga menunjukkan bahwa ekstrak jahe dapat meningkatkan kelangsungan hidup sel melawan betaamiloid, yaitu protein yang terkait erat dengan penyakit alzheimer yang dapat menyebabkan toksisitas pada sel otak.***

Editor: Dadang Setiawan

Tags

Terkini

Terpopuler