Waspadai Stroke Infark, Begini Langkah Penanganan, Gejala, dan Cara Mencegahnya

- 16 Desember 2020, 15:52 WIB
Ilustrasi penyakit stroke.
Ilustrasi penyakit stroke. /pixabay.com/VSRao

GALAMEDIA - Penyakit stroke banyak jenisnya, salah satunya adalah Stroke infark. Stroke infark atau infark serebral adalah kondisi ketika aliran darah di otak terhambat, sehingga menyebabkan kerusakan jaringan otak.

Kerusakan ini terjadi karena jaringan otak tidak mendapatkan cukup oksigen. Tanpa oksigen yang memadai, sel dan jaringan otak akan mengalami kerusakan dan mati.

Stroke infark disebut juga sebagai stroke iskemik atau stroke non-hemoragik. Berbeda dengan stroke hemoragik, stroke infark tidak disebabkan oleh perdarahan. Kondisi ini merupakan dampak dari kurangnya pasokan oksigen ke otak yang disebabkan oleh adanya hambatan di pembuluh darah arteri otak.

Baca Juga: Usia dan Komorbid Pasien Covid-19, Ini Hitung-hitungannya Berdasarkan Penelitian 5 Bulan Terkahir

Dikutip galamedia dari berbagai sumber, stroke infark merupakan jenis stroke yang paling banyak terjadi. Diperkirakan sekitar 80–90% dari seluruh kasus stroke di seluruh dunia disebabkan oleh stroke jenis infark atau iskemik.

Ada beberapa kondisi yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami stroke infark, mulai dari diabetes, hipertensi, penyakit jantung, kolesterol tinggi, obesitas, hingga gaya hidup kurang sehat, seperti sering merokok dan mengonsumsi alkohol.

Langkah Penanganan Stroke Infark
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, penanganan stroke infark perlu dilakukan sedini mungkin guna mencegah kerusakan parah pada otak dan komplikasi stroke.

Semakin cepat stroke ditangani, peluang untuk pulih dan sembuh akan semakin tinggi. Sebaliknya, jika dibiarkan terlalu lama tanpa penanganan, stroke bisa menyebabkan kerusakan permanen pada otak.

Baca Juga: BMKG Raih Penghargaan Internasional dari World Meteorological Organization

Halaman:

Editor: Hj. Eli Siti Wasilah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x