Waspadai Stroke Infark, Begini Langkah Penanganan, Gejala, dan Cara Mencegahnya

- 16 Desember 2020, 15:52 WIB
Ilustrasi penyakit stroke.
Ilustrasi penyakit stroke. /pixabay.com/VSRao

Oleh karena itu, Anda perlu segera memeriksakan diri ke dokter ketika mengalami gejala stroke, baik stroke infark ataupun stroke hemoragik. Untuk mengobati stroke infark, dokter dapat melakukan beberapa penanganan berikut ini:

1. Terapi oksigen
Di rumah sakit, dokter akan memberikan oksigen bila jumlah oksigen di dalam tubuh penderita berkurang. Jika penderita mengalami penurunan kesadaran atau koma dan tidak dapat bernapas secara normal, dokter mungkin akan memberikan napas bantuan melalui intubasi dan memasang alat ventilator.

2. Pemberian obat-obatan
Untuk mengatasi penyumbatan aliran darah yang menyebabkan terjadinya stroke infark, dokter perlu memberikan obat-obatan yang meliputi obat antikoagulan atau pengencer darah seperti aspirin dan warfarin, serta obat trombolitik untuk mengatasi penyumbatan di pembuluh darah otak, misalnya obat golongan recombinant tissue plasminogen activator (r-tPA).

Baca Juga: Susu Kefir Dikenal Dapat Meningkatkan Kekebalan Tubuh, Ini Manfaat Lain Susu Warisan Kuliner Nabi

Obat-obatan ini perlu diberikan secepatnya, paling lambat dalam waktu 4,5–6 jam setelah gejala stroke infark muncul. Sementara itu, obat pengencer darah efektif diberikan dalam waktu 24–48 jam setelah gejala stroke muncul.

Dokter juga mungkin akan memberikan obat-obatan lain, seperti obat antihipertensi untuk mengontrol tekanan darah pasien dan obat untuk mempertahankan fungsi otak (neuroprotektor), seperti citicoline.

3. Operasi
Jika terdapat gumpalan atau bekuan darah yang berukuran besar dan tidak dapat sepenuhnya dihancurkan dengan penyuntikan RtPA, penanganan dapat dilanjutkan dengan operasi.

Selain operasi, dokter juga bisa melakukan pemasangan ring atau stenting di pembuluh darah otak untuk menghancurkan penyumbatan di pembuluh darah otak dan menjaga aliran darah otak tetap lancar.

Baca Juga: Ridwan Kamil Minta Mahfud MD Bertanggung Jawab Soal Kerumunan Massa Habib Rizieq

4. Fisioterapi dan terapi okupasi
Setelah stroke infark ditangani, penderita perlu menjalani perawatan selama beberapa hari di rumah sakit untuk dipantau perkembangan kondisinya. Jika stroke infark menyebabkan kelumpuhan atau kelemahan anggota gerak, dokter biasanya akan menganjurkan pasien untuk melakukan fisioterapi atau terapi okupasi.

Halaman:

Editor: Hj. Eli Siti Wasilah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah