The Adventure of Kabayan: Baju Hikmat (25)

- 25 Oktober 2020, 20:16 WIB
The Adventure of Kabayan
The Adventure of Kabayan /

Karya Herdi Pamungkas

GALAMEDIA - Pada episode sebelumnya,  "Mau ke mana kamu? “

“Ke sana menyelamatkan Nyi iteung!" Kabayan berjalan cepat menuju ke rumahnya Sarkawi.

"Kenapa tuh temannya?" tanya orang yang hadir di warung.

"Tidak kenapa-kenapa!" jawab Kemed. "Jum, hayu! Tuturkeun si kabayan bisa migawe nu aneh-aneh!" Kemed beranjak dari duduknya mengejar temannya.

Baca Juga: Hasil Klarifikasi KPK, Ini Harta Kekayaan Para Calon Bupati Bandung dan Wakilnya

"Ah, aya-aya wae. Maksud saya mah supaya laukna beunang caina herang jangan begini atuh caranya." Ajum pun berdiri, serta menyelesaikan dulu transaksi pembayaran dengan Mang Karman. Berikut lanjutannya;

Sarkawi yang punya rumah sedang mengejar Bi Icih dengan mobil.

"Bibi!" membunyikan lakson. Ketika melihat pembantunya tinggal beberapa meter lagi sampai ke pekarangan rumah Haji Sobana.

"Aden, kebetulan!" Bi Icih bergegas menghampiri tuannya. "Tiwas, Aden!"

Baca Juga: Sikap Presiden Prancis Pada Islam: Erdogan: Butuh Perawatan Tingkat Mental

"Masuk, Bi!" Sarkawi membukakan pintu depan.

"Dipayun, Aden, Bibi?"

"Ya, cepat masuk?" pintu kembali ditutup.

"Kaleresan Aden tepang didieu? Bibi teh arek laporan," ucapnya dengan raut muka ketakutan.

Baca Juga: Bandara dan Pangkalan di Arab Saudi Jadi Target Kelompok Houthi Yaman

"Silakan bicarakan dan jangan ada yang disembunyikan? Apa yang telah terjadi?" Sarkawi meminggirkan mobil sekira beberapa meter lagi sampai ke rumahnya Haji Sobana.

Bi Icih pun lalu menyampaikan apa yang terjadi. Tidak ada satu peristiwapun yang ia sembunyikan dari tuannya. Sehingga tuannya sangat memahami dan mengerti.

"Itulah, Aden. Makanya Bibi lari kesini untuk menemui, Aden!"

"Sudah, Bi!" Sarkawi meletakan telunjuk di mulutnya. "Apa pun yang Bibi saksikan jangan pernah diberitahukan pada siapapun, kecuali saya. Pegang rahasia ini baik-baik,"

Baca Juga: PSBB Transisi di Jakarta Diperpanjang, Riza: Sanksi Tetap Berlaku

"Baik, Aden!" Bi Icih menganggukan kepalanya.

"Sekarang Bibi kembali ke rumah duluaan!" perintah Sarkawi.

"Mangga, Aden," Bi Icih keluar dari mobil setelah pamitan pada tuannya.

"Ya, hati-hati dijalan dan tenangkan mereka yang ada di rumah,"

Baca Juga: Bandung Zoo Rawat Macan Tutul yang Ditemukan di BPKH Ciwidey

Bi Icih mengangguk, kemudian bergegas pergi meninggalkan tuannya yang masih duduk di belakang setir.

Setelah Bi Icih menghilang dari pandanganya, ditelan kelokan jalan. Sarkawipun kembali menyalakan mobilnya. Menuju ke rumahnya Haji Sobana.

Abah dan Ambu yang sedang berada di rumah haji Sobana merasa heran ketika mendengar suara mobil di depan rumah.

"Eh, naha sada sora mobil si Kasep, Ambu? Asa can lila rarasaan mah geus ngajemput deui urang?"

Baca Juga: Ini Alasan Menteri Pendidikan Nadiem Mendapat Rapor Merah dari Forum Guru

"Boa-boa, Abah?" tatap Haji Sobana.

Belum juga mulut mereka terkatup Sarkawi sudah berada dibalik pintu. Diketuknya pintu rumah dari luar.

"Aya naon, Kasep?" tanya Abah.

"Ada yang ingin saya bicarakan. Ini sangat penting," terang Sarkawi.

"Duh, hampura, Haji. Abah teh bukannya kurang sono,"

Bersambung....

Editor: Dadang Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x