Kalah Di Pilbub Bandung, Kang DN Diminta Bertanggungjawab Mengembalikan Kejayaan Golkar

17 Desember 2020, 14:27 WIB
Bupati Bandung, Dadang Naser /

GALAMEDIA - Kekalahan Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Bandung nomor urut 1, Kurnia Agustina-Usman Sayogi pada kontestasi Pilbup Bandung 2020, menjadi pelajaran penting bagi DPD Partai Golkar Kabupaten Bandung sebagai partai pengusung.

Kehadiran kader Partai Golkar yang menjabat sebagai Bupati Bandung dan raihan kursi terbanyak di lembaga legislatif, ternyata tidak menjamin kemenangan dalam kontestasi Pilkada.

"Banyak faktor yang menyebabkan kandidat yang diusung Partai Golkar kalah. Oleh karena itu, Kang Dadang Naser harus bertanggung jawab untuk mengembalikan kejayaan Partai Golkar," kata Ketua Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) Kabupaten Bandung, Deden Nugraha saat ditemui di Soreang, Kamis 17 Desember 2020.

Baca Juga: Program 'Caring for Children' untuk Memberikan Tanggung Jawab Sosial kepada Anak-anak

Salah satu cara Dadang M. Naser bertanggung jawab, kata Deden, adalah dengan memimpin kembali DPD Partai Golkar Kabupaten Bandung.

Menurut Deden yang juga Kepala Badan Saksi Daerah (BSD) Partai Golkar Kabupaten Bandung ini, kekalahan pasangan Nia-Usman sudah dievaluasi secara menyeluruh. Dan, seluruh pimpinan dan pengurus Partai Golkar Kabupaten Bandung sudah mengetahui hal ini.

Oleh karena itu, Deden menilai, bahan evaluasi ini harusnya sudah menjadi modal yang sangat besar untuk mengembalikan kejayaan partai dan kembali berkarya untuk rakyat Kabupaten Bandung.

Baca Juga: Dibalut Protokol Kesehatan Ketat, Massa Pendukung HRS Kepung Mapolres Sumedang

"Sebagai Ketua AMPG, saya meyakini sosok yang mampu untuk mengeksekusi dan membenahi partai adalah sosok yang berpengalaman, yaitu Kang DN (Dadang Naser)," ujar Deden.

Jika diibaratkan tim sepakbola, maka kekalahan dalam sebuah musim pertandingan menjadi bahan evaluasi yang sangat berharga bagi manajer tim. Oleh karenanya, banyak sekali tim sepakbola yang bangkit dan menjadi juara di musim pertandingan berikutnya.

Deden mengatakan, Kang DN ke depan akan bisa lebih fokus dalam membenahi dan mengurus Partai Golkar setelah tidak lagi menjabat sebagai bupati pada Februari 2021 mendatang.

Baca Juga: Lagi, Tol Cipali Memakan Korban. Grand Max Tabrak Pantat Truk, Empat Orang Tewas dan 4 Lainnya Luka

"Karena lebih fokus, maka saya yakin Kang DN akan lebih mampu membawa Partai Golkar Kabupaten Bandung untuk meraih tambahan kursi pada pemilu legislatif mendatang, sekaligus menempatkan kader terbaik Golkar dalam Pilkada serentak 2024 nanti," ungkap Deden.

Untuk diketahui, DPD Partai Golkar Kabupaten Bandung akan segera melaksanakan Musyawaran Daerah (Musda) pada 24 Desember 2020 mendatang.

Sejauh ini sudah ada beberapa nama kader Partai Golkar yang muncul untuk berlaga di Musda, seperti Sugianto (Ketua DPRD Kabupaten Bandung), Cecep Suhendar (Ketua Fraksi Partai Golkar), Yanto Setianto (Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Bandung) dan Anang Susanto (Anggota DPR RI).

Baca Juga: Merasa Kedinginan Sepanjang Hari, Bisa Jadi Kesehatan Kita Sedang Terganggu

Ditambahkan Deden, semua nama yang muncul ini merupakan kader terbaik Partai Golkar Kabupaten Bandung. Tapi, Deden menilai, saat ini Partai Golkar Kabupaten Bandung butuh sosok yang mampu fokus untuk menjalankan roda organisasi dan tidak terganggu oleh berbagai aktivitas lain.

"Apalagi Kang DN berpengalaman 10 tahun memimpin puluhan ribu aparat sipil negara (ASN) dan mengorganisasikan puluhan organisasi perangkat daerah yang tentunya memiliki masalah dan tantangan yang lebih kompleks, tentu akan lebih mudah untuk menuntaskan berbagai persoalan di tubuh Partai Golkar Kabupaten Bandung supaya bisa bangkit dan kembali berkarya untuk masyarakat," jelas Deden.

Baca Juga: KPK Periksa Anggota DPRD Jabar Yod Mintaraga, Hari Ini Panggil Politisi Golkar Terkait Kasus ARM

Musda Partai Golkar nanti, akan memperebutkan 37 suara yang terdiri dari 31 suara Pengurus Kecamatan (PK), 1 suara DPD Partai Golkar Kabupaten, 1 suara Dewan Pertimbangan Partai Golkar, 1 suara organisasi pendiri Partai Golkar (SOKSI, MKGR dan Kosgoro), 1 suara organisasi yang didirikan (AMPI, Al Hidayah, Satkar Ulama, dan lain-lain), 1 suara ormas sayap Partai Golkar (AMPG dan KPPG) dan 1 suara DPD Partai Golkar Jawa Barat.***

 

Editor: Kiki Kurnia

Tags

Terkini

Terpopuler