Joe Biden Tak Akan Ganggu Posisi Direktur FBI yang Sempat Jadi Sasaran Kemarahan Trump

22 Januari 2021, 20:47 WIB
Joe Biden dari Partai Demokrat resmi mengantikan Donald Trump menjadi Presiden Amerika Serikat. /Instagram.com/@tracyromulus

GALAMEDIA - Presiden Amerika Serikat Joe tak akan mengganggu posisi Direktur Biro Investigasi Federal (FBI) yang ditempati Christopher Wray.

Biden memintanya tetap menjabat karena ia yakin Wray telah menunjukkan kinerja yang baik. Demikian pernyataan resmi dari Gedung Putih, Kamis 21 Januari 2021.

Wray menjabat sebagai direktur FBI atas usulan eks presiden AS, Donald Trump. Namun keduanya kerap berseberangan, khususnya terkait klaim Trump yang menuduh ada kecurangan pada pemilihan presiden 3 November 2020.

Baca Juga: Hiii...Bikin Merinding, 'Potongan Kaki Manusia' Ditemukan Tercecer di Jalan Raya

Wray tidak menindaklanjuti klaim tanpa bukti itu sehingga ia kerap jadi sasaran kemarahan Trump.

Masa jabatan direktur FBI berlaku sampai 10 tahun dan ia baru menjabat kurang lebih empat tahun.

Juru Bicara Gedung Putih Jen Psaki lewat akun resmi di media sosial Twitter membenarkan Biden "berniat mempertahankan Direktur FBI Wray dan ia yakin Wray menjalankan tugasnya dengan baik".

Dikutip dari Antara, keputusan Biden mempertahankan Wray disambut baik oleh Adam Schiff, politisi Partai Demokrat yang menjabat sebagai ketua Komite Intelijen Dewan Perwakilan Rakyat AS. Ia kerap mengkritik kebijakan Trump terkait isu intelijen.

Baca Juga: Ajak Tokoh Bangsa Tobat Nasional, Haji Lulung: Bencana Terjadi Akibat Kerakusan Manusia!

"Christopher Wray mengisi posisi sebagai direktur FBI ketika adanya gangguan hebat di biro dan negara ini, ia telah menjalankan tugasnya dengan profesional dan penuh integritas. Saya senang mengetahui Presiden Biden berniat mempertahankan Direktur Wray," terang Schiff.

Ia menyampaikan Komite Intelijen siap bekerja sama dengan Wray, utamanya untuk menganalisis kegagalan intelijen dan antisipasi keamanan sehingga ada kerusuhan di Gedung Kongres, Capitol, pada 6 Januari 2021.

Schiff berharap FBI akan meningkatkan perhatian dan menambah sumber daya untuk mengantisipasi ancaman terorisme dalam negeri.

Baca Juga: Pemkot-BNN Kota Bandung Luncurkan Program Kelurahan Bersinar

Wray sempat menyampaikan testimoni ke seorang anggota Komite DPR AS September tahun lalu bahwa FBI tengah mendalami beberapa kasus ekstremis dalam negeri.

Sebagian besar kasus yang didalami FBI itu terkait dengan kelompok Gerakan Kulit Putih (White Supremacy) di AS.

Sementara itu, terkait isu China, Wray mengatakan FBI membuka investigasi kontra intelijen baru untuk menghalau upaya intelijen Beijing tiap 10 jam.

CNBC jadi media pertama yang memberitakan niat Biden mempertahankan Wray sebagai direktur FBI.***

Editor: Lucky M. Lukman

Tags

Terkini

Terpopuler