Seru! Siswa DHIS Primary Diajak Keliling Kota Paris Meski Secara Virtual

17 Februari 2021, 17:19 WIB
Kegiatan Field Trip yang digelar SD Darul Hikam ke Kota Paris secara virtual./tangapan layar/SD Darul Hikam /

GALAMEDIA - Pandemi Covid-19 tidak menjadi penghalang untuk memberikan edukasi akan pengalaman belajar di luar oleh sekolah.

Hal tersebut, dilakukan oleh DHIS Primary (Darul Hikam Integrated School Primary) melalui program Virtual Edu Trip To Paris.

Dalam kegiatan tersebut, para siswa dari kelas 5 dan 6 diajak untuk berkeliling Kota Paris secara virtual. Terutama lokasi-lokasi yang bermuatan Islam, termasuk landmark Menara Eiffel.

Baca Juga: Diduga Gunakan Sabu, Kapolsek Astanaanyar dan Belasan Anggotanya Terancam Dipecat

Para siswa terlihat antusias ketika mendengar pemaparan dari guru akan berbagai kondisi tempat-tempat yang kental dengan budaya Islam di Paris, meski menggunakan bahasa Inggris.

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan DHIS Primary, Moh Fadli Fathurrahman mengatakan, kegiatan tersebut, merupakan pengganti kegiatan rutin field trip yang dilakukan DHIS Primary setiap tahunnya.

"Karena pandemi, maka kita tidak ingin esensinya hilang, maka diganti dengan secara virtual ke Paris oleh anak-anak kelas 5 dan 6," ungkapnya di sela kegiatan yang dilakukan secara virtual, Kota Bandung, Rabu 17 Februari 2021.

Baca Juga: Terkait UU ITE, Kapolri: Tak Bisa Diwakilkan, Pelapor Harus Korban

Menurutnya dalam setiap field trip, termasuk secara virtual tersebut, pihaknya memberikan materi-materi akan tempat-tempat yang memiliki nilai-nilai keislaman. Termasuk ketiia kondisi normal sebelumnya.

Kegiatan Field Trip yang digelar SD Darul Hikam ke Kota Paris secara virtual./tangapan layar/SD Darul Hikam

"Untuk setiap field trip kita ke tempat-tempat yang memiliki nilai-nilai keislaman. Seperti menerangkan masjid di Paris maupun kedudukan muslim di Prancis," terangnya.

Baca Juga: Miris, Kakek 85 Tahun Ini Masih Menarik Becak untuk Memenuhi Kebutuhan Hidupnya

Selain untuk kelas 5 dan 6, kegiatan serupa juga dilakukan oleh kelas lainnya dengan destinasi yang berbeda. Seperti kelas 2 ke Thailand, kelas 1 ke Bukit tinggi serta kelas 3-4 ke Mekah dan Madinah.

"Pada kondisi normal kita field trip ke sekitaran Bandung dan Jakarta, lalu dua tahun sekali ke Malaysia dan Singapura. Selain mengunjungi tempat dan landmark, juga ikut belajar dan melakukan pertukaran budaya," tuturnya.

Ia menerangkan, dengan perjalanan secara virtual maka siswa tidak bisa merasakan langsung ke berbagai tempat dan landmark tersebut.

Baca Juga: Dituding Soal Bantuan Hibah, Deputi Balitbang DPP Partai Demokrat: Lucu Banget BuzzeRp Pemerintah Ini

Namun membuka pengalaman baru dengan internet, untuk menjelajahi berbagai belahan dunia.

"Dengan internet kita bisa berjalan-jalan ke berbagai belahan dunia manapun dari rumah. Walau pengalaman berbeda tapi tidak menghilangkan nilai dan esensinya," tambahnya.***

Editor: Lucky M. Lukman

Tags

Terkini

Terpopuler