Vaksinasi Telah Berjalan, Jokowi Sebagai Endorse, Rocky Gerung: Publik Tetap Tidak Percaya

23 Februari 2021, 07:34 WIB
Pengamat politik, Rocky Gerung. /YouTube Rocky Gerung Official


GALAMEDIA – Sejak Rabu, 13 Januari 2021 lalu, Presiden Jokowi menjadi orang pertama yang mengawali proses vaksinasi dengan vaksin Sinovac asal Cina.

Namun hingga saat ini ketika vaksinasi sudah berjalan, ada sebagian masyarakat yang tidak percaya bahwa Jokowi telah divaksin secara benar dan dianggap hanya pencitraan.

Pengamat politik dan ahli filsafat Rocky Gerung mencontohkan kisah nyata pemimpin India Mahatma Gandhi yang dahulu pernah mengambil risiko untuk membujuk rakyat, kutip dari kanal Youtube Rocky Gerung Offical.

Baca Juga: Unggah Video Perpisahan, Duo Elektronis Legendaris Daft Punk Bubar, Fansnya Banyak yang Tak Rela

“Rakyat India pada waktu itu untuk tidak membeli produk Inggris, apa namanya itu, Swadeshi. Kalau dia minta rakyat untuk tidak membeli produk kolonial, itu berbahaya secara ekonomi,” tutur Rocky, 22 Februari 2021.

Hal tersebut menyebabkan India kekurangan makanan karena telah memboikot produk-produk Inggris, tambah Rocky.

“Tapi Gandhi percaya bahwa sekali ada trust, maka orang akan saling berbagi makanan, dan itu berhasil, dan itu yang disebut Gandhian Economic,” ujarnya.

Gandhi dianggap menjadi seorang ekonom karena telah mengembangkan konsep ekonomi yang didasarkan kepada harga diri manusia (human dignity).

“Nah oleh karena itu, ekonomi harus punya elemen yang kedepankan harga diri manusia, bukan sekedar kepentingan materi,” ucap Rocky.

Baca Juga: Wajib Coba! Resep Nasi Machboss ala Kuwait, Nasi ala Timur Tengah yang Cocok dengan Lidah Orang Indonesia

Dia pun menjelaskan bahwa kepercayaan masyarakat Indonesia untuk memberikan harga diri kepada Jokowi sebagai presiden telah hilang. Hal tersebut karena banyak kebijakan Jokowi yang tidak memihak dan memperhatikan harga diri dan martabat manusia.

“Karena public policy selalu tidak berpihak kepada dignitas, kepada martabat manusia, tapi berpihak pada atas (kapitalis),” kata Rocky. Pihak atas yang dimaksud yakni pihak konglomerat dan para importir pencari kepentingan ekonomi, tambah Rocky.

Baca Juga: ShopeePay Mantul Sale Ajak Masyarakat Lebih Cuan di Momen Gajian

Saat ini kepercayaan masyarakat Indonesia terhadap Jokowi telah menurun drastis terhadap segala kebijakannya.

“Legitimasi presiden sudah habis, dibuktikan dengan penolakan orang untuk divaksin, kendati presiden udah memberi contoh sebagai pengambil risiko tertinggi,” tutur Rocky.

Masyarakat Indonesia tidak memberikan dukungan etis terhadap Jokowi, Rocky melihat peristiwa presiden disuntik adalah kejadian etis.

Baca Juga: Brace Ronaldo ke Gawang Crotone, Bawa Juventus Merangsek ke Posisi Tiga Klasemen

“Karena itu memberi contoh, orang gak mau melihat contohnya, gila kan, silahkan loe divaksin berkali-kali, gue tetep gak percaya sama loe,” ucapnya mencontohkan penolakan masyarakat.

Rocky Gerung kembali menegaskan bahwa kebijakan publik berkaitan dengan etis publik, jika etis publik telah hilang, maka kebijakan publik akan sia-sia.

“Saya kira itu intinya,” jelas dosen Filsafat Universitas Indonesia tersebut.***

 

Editor: Hj. Eli Siti Wasilah

Terkini

Terpopuler