Gatot Tolak Jadi Ketum Demokrat Gantikan AHY, Arief Poyuono: Gatot Nurmantyo Tahu Balas Budi, Bukan Pecundang

7 Maret 2021, 15:08 WIB
Arief Poyuono (kiri) membeberkan sosok Susilo Bambang Yudhoyono (kanan). /Dok. ANTARA/Pamela Sakina dan Facebook SBYudhoyono.

 

GALAMEDIA - Mantan Panglima TNI, Gatot Nurmantyo rupanya sempat ditawari untuk menjadi Ketua Umum Partai Demokrat dan menggulingkan Agus Harimurti Yudhoyono.

Pernyataan Gatot itu pertama muncul di sebuah saluran YouTube 'Bang Arief' yang merupakan salah satu jaringan Forum News Network (FNN).

"Apakah iya, saya dibesarkan oleh dua Presiden (SBY dan Jokowi) terus saya membalasnya dengan mencongkel anaknya," begitu kata Gatot pada tayangan video YouTube 'Bang Arief' yang tayang Kamis, 6 Maret 2021.

Baca Juga: Semakin Keras! Pasukan Militer Myanmar Gerebek Rumah Warga di Malam Hari

Banyak pihak mengapresiasi dan membandingkan sikap yang diambil Gatot tersebut yang justru bertolak belakang dengan apa yang dilakukan oleh Moeldoko.

Mantan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono turut angkat bicara dengan sikap Gatot yang menolak gulingkan AHY karena menghargai sosok Susilo Bambang Yudhoyono yang turut serta membesarkan namanya saat masih jadi Presiden kala itu.

Menurut Arief, sebagai yang sama-sama pernah berkarir di militer bahkan sama-sama pernah menjadi Panglima TNI keduanya berbeda.

Baca Juga: Mahfud Berkelit Soal KLB PD, Ernest Prakasa: Ketua Barunya Bagian Kabinet Jokowi, Itu Lho yang Bikin Kusut

Menurut Arief, sikap Gatot menunjukkan seorang yang tahu balas budi dengan menghormati SBY dan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Jenderal Gatot Nurmantyo itu seorang yang tahu balas budi dan njawani, menghormati @SBYudhoyono dan @jokowi yang telah mengangkat karirnya," kata Arief dalam cuitan Twitternya @bumnbersatu pada Minggu, 7 Maret 2021.

"Dia bukan pecundang dan the real fighter, the real leader," tegasnya.

Baca Juga: Diposting 15 Tahun Lalu, Cuitan Pertama Bos Nyentrik Twitter Laku Dijual Rp 28 Miliar

Selanjutnya kata Arief bahwa saat Jokowi terpilih sebagai Presiden yakni pada 2014, Gatot Nurmantyo selalu menjaga dan pasang badan untuk Jokowi.

"Ini kubuka ya, saat @jokowi terpilih 2014 dan parpol belum mayoritas dikuasai oleh Jokowi, Jenderal Gatot Nurmantyo lah yang selalu menjaga dan pasang badan untuk @jokowi dan selalu jadi teman diskusi Presiden @jokowi," tandasnya.

Seperti diketahui, Moeldoko didapuk menjadi Ketua Umum Partai Demokrat melalui KLB Demokrat yang digelar di Deli Serdang Sumatera Utara pada Jumat yang lalu.

Baca Juga: Inginkan Sentuhan Glamour, Demi Brand Inter Miami Beckham Terobsesi Duetkan Messi dan Ronado

Pro dan kontra menyeruak usai gelaran KLB tersebut.

Partai Demokrat kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengklaim bahwa KLB yang diinisiasi oleh Jhoni Allen itu adalah ilegal dan inkonstitusional.

begitupun yang dinyatakan oleh Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Disisi lain, beberapa pihak menyoroti sikap yang diambil oleh Moeldoko yang kini masih menjabat sebagai Kepala Kantor Staf Kepresidenan.***

Editor: Dadang Setiawan

Tags

Terkini

Terpopuler