GALAMEDIA - Wacana untuk menambah masa jabatan Presiden kembali muncul ditengah-tengah masyarakat.
Kini, wacana itu muncul dari Mantan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Poyuono.
Melalui pernyataannya, ia mengusulkan untuk merevisi atau mengamandemen konstitusi yang telah ada agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) dapat kembali mencalonkan diri pada Pilpres 2024.
Baca Juga: Puluhan Bobotoh Pingsan di Stadion di Momen 77 Tahun Persib, 14 Maret 2010
Baca Juga: Pria Ini Hamili Anak Kandungnya yang Berusia 14 Tahun hingga Melahirkan
Tak tanggung-tanggung, ia mengusulkan untuk melakukan amandemen terhadap UUD NRI 1945.
Menurutnya, Jokowi bahkan Susilo Bambang Yudhoyono dapat kembali bertarung di gelaran Pilpres 2024.
"Amandemen UUD 1945 untuk masa jabatan Presiden menjadi 3 periode bagi Presiden yang sudah terpilih 2 kali," ujarnya melalui Twitter @bumnbersatu dikutip Galamedia, Minggu, 14 Maret 2021.
Baca Juga: Provinsi di Indonesia yang Minggu 14 Maret Berpotensi Dilanda Hujan Disertai Petir
"Agar Jokowi dan SBY bisa kembali mencalonkan lagi di Pilpres 2024," tambahnya.
Dalam unggahan yang sama, ia sertakan sebuah video YouTube dimana dia menjelaskan ihwal pernyataannya terkait masa jabatan Presiden itu.
Saat ditanya apakah ada yang bisa menggantikan Jokowi dalam konteks Pilpres 2024, Arief mengatakan bahwa belum ada yang dapat menggantikan Jokowi sebagai Presiden Indonesia.
"Begini, sepanjang sepengetahuan saya, sampai hari ini dan detik ini, belum ada yang bisa menggantikan seorang Jokowi untuk menjadi Presiden di Indonesia," ujar Arief dalam video YouTube "Viral Nusantara'.
Hal itu kata Arief, kepiawaian Jokowi dibutuhkan terutama dengan kondisi pandemi Covid-19 seperti sekarang ini.
Bahkan, Arief mengungkapkan bahwa sekalipun Anies Baswedan, Ganjar Pranowo dan Prabowo tidak akan bisa.
"Apalagi Ganjar, apalagi Anies, apalagi Ridwan Kamil, apalagi Prabowo, belum punya kemampuan seperti seorang Jokowi," kata Dia.
Menurut Arief, Jokowi memiliki talenta untuk membawa Indonesia keluar dari krisis.
Sementara itu, usulan untuk melakukan amandemen terhadap konstitusi adalah alasan untuk memberi kesempatan Jokowi kembali maju.
"Pa Jokowi harus diberi kesempatan lagi untuk maju yang ketiga kalinya, dan harus kita rubah konstitusi itu," ujar Arief.
Sementara itu kata Arief, seandainya amandemen atau perubahan konstitusi tidak dapat dilakukan, hal yang paling penting adalah Jokowi harus menyiapkan kader yang sama seperti dirinya.***