Bom Bunuh Diri Disebut UAS Sebagai Gerakan Mati Syahid, Husin Alwi Shihab Khawatir Banyak Orang Berani

4 April 2021, 16:15 WIB
Ketua Cyber Indonesia, Husin Alwi Shihab. /Twitter/@HusinShihab.

GALAMEDIA - Media sosial adalah tempat yang paling rawan bagi orang-orang awam yang terpapar propaganda radikalisme.

Salah satunya adalah aksi teror bom bunuh diri di Makassar Minggu 28 Maret 2021, yang menurut penyelidikan BNPT, pelakunya terpapar lewat Media Sosial.

BNPT juga mengatakan bahwa pelaku bom bunuh diri tersebut merakit bom dengan cara mengikuti training online.

Baca Juga: Tanggapi Cuitan Fiersa Besari, Rizal Ramli: Paradox dan Ironi Semakin Jadi

Baca Juga: Desain Istana Negara Berbentuk Burung Garuda Tuai Kritik, Iwan Fals: Terserahlah Bentuknya Kaya Apa

Menanggapi hal tersebut, Ketua Cyber Indonesia, Husin Alwi Shihab mengaku khawatir, apalagi di era sekarang marak sekali kajian-kajian yang mengarah ke radikalisme.

Banyak orang-orang awam dan yang baru mengenal agama terbujuk rayu atau salah penafsiran ketika mendengarkan ceramah-ceramah soal mati syahid.

Kekhawatirannya itu disampaikan Husin Alwi Shihab melalui akun Twitter pribadinya, Jumat 2 April 2021.

Baca Juga: SBY-AHY Didesak Segera Ucapkan Maaf kepada Jokowi, Pengamat Politik: Permintaan Maaf Wajib Dilakukan

Pada mulanya ia mengunggah sebuah video Ustadz Abdul Somad yang sedang berceramah terkait mati syahid.

Dalam video tersebut, tampak Ustadz Abdul Somad menjawab pertanyaan terkait boleh tidaknya bom bunuh diri dilakukan oleh pejuang Palestina.

Pendakwah yang akrab dipanggil UAS itupun menjawabnya dengan tegas yang menurutnya jangan menyebutnya sebagai bom bunuh diri, karena hal itu adalah gerakan mati syahid.

Baca Juga: Link Streaming dan Spoiler Buku Harian Seorang Istri 4 April 2021: Usai Diteror, Dewa Nana Tambah Lengket

"Jangan katakan bom bunuh diri, itu pers barat yang mengatakan, yang betul itu gerakan mati syahid bukan mati konyol," ujarnya, dikutip Galamedia, Minggu 4 April 2021.

Kemudian UAS menjelaskan dalilnya yang mengatakan ketika perang uhud, sahabat nabi yang maju ketengah lawan dengan mengacungkan pedangnya berhasil membunuh lawan walaupun dirinya terbunuh juga.

"Dalilnya, Ketika perang uhud, pasukan nabi sedang terkepung, ada salah satu sahabat nabi yang mati karena berani maju ketengah lawan dengan mengacungkan pedangnya, dia mati dan lawan pun mati," katanya.

Baca Juga: Jokowi Hingga Prabowo Hadiri Pernikahan Atta dan Aurel, Farhat Abbas: Sebaiknya Pejabat Negara Tidak Hadir

Namun yang menjadi permasalahan disini adalah ketika UAS mengaitkan aksi bom bunuh diri sebagai gerakan mati syahid.

"Berita pagi ini gerakan bom bunuh diri, padahal itu gerakan mati syahid," ucap UAS.

Atas pernyataan itulah yang membuat Husin Alwi Shihab menyoroti dalil yang dibacakan oleh Ustad Abdul Somad tersebut.

Baca Juga: Miris! Utang Indonesia Tembus Angka Fantastis Rp10.000 Triliun, Musni Umar: Masih Mau Pindah Ibu Kota?

"Dalil bom bunuh diri oleh UAS. Jangan katakan bom bunuh diri tapi katakan gerakan mati syahid katanya," ujar Husin Alwi Shihab mengutip kembali ucapan dari UAS.

Bukan tanpa alasan Husin Alwi Shihab menyoroti dalil yang dibacakan oleh UAS tersebut, mengingat saat ini sangat mudah untuk orang-orang awam untuk terpengaruh atau salah penafsiran dari dalil yang dibacakan UAS.

Husin Alwi Shihab juga mengkhawatirkan banyak orang-orang yang terpengaruh dari dali yang dikatakan oleh UAS tersebut.

Baca Juga: Fiersa Besari Sebut 'Pilih Kasih': Resepsi Rakyat Dipersulit Tapi Pernikahan Seleb Dihadiri Pemimpin Negara

Ia mengatakan dari dalil tersebut ditakutkan semakin banyak orang yang berani melakukan aksi bom bunuh diri karena meyakini itu sebagai mati syahid.

"Semoga bukan karena dalil ini makin banyak org berani melakukan bom bunuh diri dan yakin bahwa dirinya akan mati syahid," tandas Husin Alwi Shihab.

***

 

Editor: Dadang Setiawan

Tags

Terkini

Terpopuler