Presiden Jokowi : Industri 4.0 Akan Bawa Indonesia Ke 10 Besar Ekonomi Global

13 April 2021, 14:13 WIB
Presiden Jokowi : Industri 4.0 Akan Bawa Indonesia Ke 10 Besar Ekonomi Global /Twitter.com/@setkabgoid

 

GALAMEDIA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Kanselir Jerman Angela Merkel telah membuka Hanover Messe 2021 Digital Edition pada 12 April 2021 malam (waktu Indonesia).

Acara pembukaan ini disiarkan langsung melalui Youtube Sekretariat Presiden berjudul LIVE: Pembukaan Hannover Messe 2021, Istana Negara, 12 April 2021.

Dalam kesempatan kali ini, Jokowi memaparkan, menjelang satu abad kemerdekaan pada tahun 2045 mendatang, Indonesia bersiap mewujudkan visi Indonesia Emas melalui industri 4.0.

Jokowi menjelaskan bahwa ekonomi digital dan industri 4.0 Indonesia adalah yang tercepat di Asia Tenggara.

Tentu, hal ini menjadi kekuatan tersendiri bagi negara Indonesia.

“Ekonomi digital dan industri 4.0 Indonesia tercepat di Asia Tenggara. Indonesia memiliki startup sekitar 2.193, kelima terbesar di dunia. Indonesia memiliki 5 unicorn dan Indonesia bahkan telah memiliki 1 decacorn,” ucap Jokowi pada pembukaan Hannover Messe 2021 dari Istana Negara, Jakarta, pada Senin, 12 April 2021.

Baca Juga: Simak Menu Buka Puasa yang Dianjurkan Rasulullah, Dapat Menurunkan Risiko Penyakit Diabetes hingga Jantung

Diperkirakan, tahun 2025 mendatang, industri 4.0 Indonesia akan berkontribusi besar pada Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.

Jumlahnya diperkirakan mencapai $133 miliar US.

Dengan didukung oleh 185 juta penduduk yang telah terhubung layanan internet (terbesar keempat dunia), kemajuan industri tersebut akan mengantarkan Indonesia menuju sepuluh besar kekuatan ekonomi global di tahun 2030 mendatang.

Terdapat tiga hal utama yang akan menjadi kekuatan dan fokus yang akan ditempuh Indonesia dalam mewujudkan pengembangan industri 4.0.

Baca Juga: Link Streaming Buku Harian Seorang Istri 13 April 2021:Dewa Buktikan Nana Bisa Hamil, Pasha Syok! Kenapa?

Fokus pertama yang sekaligus menjadi kekuatan utama Indonesia ialah bonus demografi yang akan memperkuat kualitas SDM Indonesia.

“Pertama, di era industri 4.0, penguatan SDM adalah kebutuhan. Indonesia memiliki bonus demografi. Pada tahun 2030 jumlah usia produktif di Indonesia tumbuh dua kali lipat,” ujar Jokowi.

Fokus kedua, ialah penciptaan iklim investasi yang mendukung pengembangan industry 4.0.

“Pertama, di era industri 4.0, penguatan SDM adalah kebutuhan. Indonesia memiliki bonus demografi. Pada tahun 2030 jumlah usia produktif di Indonesia tumbuh dua kali lipat,” lanjut beliau menjelaskan.

Baca Juga: Arie Untung Sebut Raja Salman Takut Riba Saat Datang ke Indonesia, Gus Nadir: Keliru, Itu Protokol Raja

Fokus ketiga, Indonesia akan berinvestasi pada pembangunan hijau yang menurut World Economic Forum memiliki potensi bisnis sebesar USD10,1 triliun dengan peluang pembukaan 395 juta lapangan kerja baru hingga 2030 mendatang.

Berbagai terobosan telah dilakukan dalam sektor ini, seperti, pengembangan biodiesel kelapa sawit dan penerapan pembangkit listrik tenaga surya atap di sektor rumah tangga.

“Di saat yang sama Indonesia siap berkontribusi pada energi masa depan. Sebagai negara produsen nikel terbesar dunia, Indonesia juga mengembangkan pengolahan biji nikel menjadi baterai litium sebagai komponen utama baterai ponsel maupun mobil listrik,” katanya.***

Editor: Dicky Aditya

Tags

Terkini

Terpopuler