Hidayat Nur Wahid: Masalah Baru Lagi dari Kemendikbud, Segera Revisi Kamus Sejarah Indonesia

20 April 2021, 12:14 WIB
Hidayat Nurwahid /Instagram/@hnwahid.


GALAMEDIA – Kalangan Nahdlatul Ulama (NU) mengkritik buku Kamus Sejarah Indonesia terbitan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia. Pasalnya dalam buku tersebut, terutama di Jilid 1 tidak ada entri nama pendiri NU Hasyim Asyari.

Padahal sudah jelas buku sampul tersebut menampilkan foto Hadratus Syekh Hasyim Asyari. Ketua Umum NU Circle Gatot Prio Utomo mengaku kecewa dan tersinggung dengan buku terbitan Kemendikbud ini.

“Kami tersinggung dan kecewa atas terbitnya Kamus Sejarah Indonesia ini. Kamus itu memuat foto Hadratus Syekh Hasyim Asy'ari tetapi tidak ada 'entri' nama beliau sehingga berpretensi menghilangkan nama dan rekam jejak sejarah ketokohanya,” ujar Gatot dikutip dari situs resmi NU Circle, Senin, 19 April 2021.

Baca Juga: BMKG : Gempa Magnitudo 6,1 di Barat Daya Nias Dipicu Sumber Gempa outer rise yang Lebih Bahaya dari Megathrust

Gatot pun meminta agar buku tersebut segera direvisi dan ditarik dari peredaran. “Kami meminta kamus itu direvisi dan ditarik dari peredaran," imbuh Gatot.

Gatot pun mengatakan dalam buku ini justru yang dimasukkan adalah nama-nama tokoh Belanda dan Jepang. “Dalam buku itu diceritakan bahwa Gubernur Belanda, Van Mook lahir di Semarang 30 Mei 1894 dan meninggal di L’llla de Sorga, Perancis 10 Mei 1965," ucapnya.

Baca Juga: Yuk Isi Bulan Ramadan dengan Memperbanyak Bacaan Asmaul Husna Lengkap dengan Bahasa Arab dan Artinya

Tak hanya itu, tentara dan intelijen Jepang Harada Kumaichi juga masuk entri kamus ini.

Bahkan, Henk Sneevliet, tokoh utama Belanda sebagai penyebar Komunisme di Asia yang juga disebut sebagai maha guru kaum komunis Indonesia, turut masuk entri kamus.

Baca Juga: 5 Makanan Favorit RA Kartini yang Bikin Ngiler, Sup Pangsit Jepara Salah Satunya

Melihat isinya pejabat Kemendikbud hanya mengenal tokoh penjajah dan hal ini perlu diluruskan, menurut Gatot.

“Melihat isinya, bisa dikatakan para pejabat Kemdikbud saat ini jauh lebih mengenal tokoh-tokoh penjajah Belanda dan Jepang dari pada tokoh pejuang yang menjadi imam warga nahdliyin di seluruh nusantara,” katanya.

“Ini harus diluruskan,” sambungnya.

Menanggapi hal ini, Hidayat Nur Wahid selaku Wakil Ketua MPR RI membuat sebuah cuitan melalui Twitternya @hnurwahid.

Ia menuliskan bahwa setelah hilangnya frasa Agama, Pendidikan Pancasila, sekarang muncul masalah baru dari Kemendikbud.

“Setelah hilangnya frasa Agama, Pendidikan Pancasila, skrg muncul masalah baru dari Kemendikbud yg membuat Kamus Sejarah Indonesia,al krn hilangkan peran KH Hasyim Asyari(Pahlawan Nasional,Pendiri NU),tapi malah sebut tokoh2 PKI spt Semaun,DN Aidit dll. Agar sgra ditarik&direvisi,” tulis Hidayat.

Cuitan Hidayat pun mendapatkan berbagai komentar dari warganet. ***

 

 

Editor: Hj. Eli Siti Wasilah

Tags

Terkini

Terpopuler