GALAMEDIA - Fenomena kerumunan yang terjadi di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, menuai beragam komentar dari berbagai tokoh nasional.
Pasalnya kerumunan di Pasar Tanah Abang itu sangat kontradiktif dengan apa yang peringatkan oleh pemerintah pusat terkait larangan berkerumun di masa pandemi ini.
Bahkan Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Profesor Zubairi Djoerban sampai terheran-heran dengan kerumunan yang terjadi di Pasar Tanah Abang itu.
Melalui akun Twitter pribadinya, Profesor Zubairi Djoerban, menanggapi perihal kerumunan yang terjadi di Pasar Tanah Abang.
Menurut Profesor Zubairi Djoerban, dirinya harus tarik nafas dalam-dalam ketika mendengar kerumunan yang terjadi di Pasar Tanah Abang.
Mengingat kerumunan tersebut terjadi pada saat kondisi negara sedang berbenah mengatasi pandemi Covid-19.
Baca Juga: B2P3 Pemuda Pancasila Bantu Menanggulangi Masalah Pengangguran
"Tarik napas dalam-dalam melihat kerumunan di Tanah Abang," ujarnya, dikutip Galamedia, Senin 3 Mei 2021.
Profesor Zubairi Djoerban sampai tak bisa berkata untuk mengingatkan lagi perihal pandemi yang sedang terjadi.
Karena menurutnya apa yang terjadi di Pasar Tanah Abang itu justru malah akan bersaing dengan kerumunan di tempat lainnya.
"Ya, apa mau dikata. Kerumunan ini nanti bersaing dengan kerumunan lainnya," katanya.
Lebih lanjut, Profesor Zubairi Djoerban menilai jika kedepannya masyarakat akan saling menuntut perihal kerumunan yang di beberapa tempat dilarang pemerintah.
"Saling menuntut. Yang ini boleh berkerumun, kenapa yang lain enggak," lanjutnya.
Selain itu, ia berpendapat bahwa kerumunan-kerumunan tersebut akan memunculkan drama dalam skala nasional seperti yang sudah sering terjadi.
Akan tetapi Profesor Zubairi Djoerban berharap dalam kerumunan manapun supaya tidak menimbulkan klaster Covid-19 yang baru.
Oleh itu dirinya berdoa untuk masyarakat yang masih saja berkerumun khususnya di Pasar Tanah Abang, agar dalam keadaan sehat semuanya.
"Muncul drama nasional lagi. Ya, mudah-mudahan sehat-sehat semua ya. Amin," pungkasnya.
Seperti diketahui, dalam dua hari terakhir lonjakan pengunjung di Pasar Tanah Abang meningkat sangat drastis.
Masyarakat tak memperdulikan aturan pemerintah yang melarang orang-orang untuk berkerumun di tempat umum.***