Bupati Bandung Launching Bedas Smart Tourism, Program Ameng dan Outlet UMKM

6 Mei 2021, 17:18 WIB
Bupati Bandung HM. Dadang Supriatna launching Bedas Smart Tourism, program ameng dan outlet UMKM di kawasan destinasi wisata Dreamland Cicalengka Kabupaten Bandung, Kamis, 6 Mei 2021. /Engkos Kosasih/

 

GALAMEDIA - Bupati Bandung HM. Dadang Supriatna launching aplikasi pariwisata Kabupaten Bandung, yakni Bedas Smart Tourism, selain program ameng (aya seratus macem wisata enggal di Kabupaten Bandung) dan outlet UMKM (usaha mikro, kecil dan menengah).

Launching terkait kepariwisataan itu dilaksanakan di destinasi wisata baru Cicalengka Dreamland Desa Tanjungwangi Kecamatan Cicalengka Kabupaten Bandung, Kamis, 6 Mei 2021.

Launching tersebut dihadiri Asisten Pemerintahan Kabupaten Bandung H. Ruli Hadiana, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bandung H. Yosep Nugaraha, Kepala Satpol PP Kabupaten Bandung H. Kawaludin, Ketua Tim Percepatan Pariwisata Kabupaten Bandung Ilham dan perwakilan dari Polda Jabar dan Muspika Cicalengka.

Dadang Supriatna menyebutkan, di Kabupaten Bandung ada 122 titik destinasi wisata dengan potensi sumber daya alam yang sangat luar biasa.

Baca Juga: Buntut KKB Ditetapkan Jadi Teroris, Ketua KNPI Minta PON Papua Dibatalkan Demi Keselamatan

"Kenapa saya melakukan ini (launching Bedas Smart Tourism, program ameng dan outlet UMKM)? Karena potensi sumber daya alam di Kabupaten Bandung sangat luar biasa, yang sebelumnya diabaikan begitu saja. Maka saya inisiatif membentuk tim pariwisata. Jangan sampai tikus mati di lumbung padi. Sebenarnya, masyarakat Kabupaten Bandung sudah kaya, namun belum bisa membuka potensi alam menjadi wisata berkualitas," tutur Dadang saat launching tersebut.

Dengan banyaknya potensi wisata alam di Kabupaten Bandung itu, imbuh Dadang, pandemi Covid-19 bukan persoalan. Untuk itu, pengelola wisata untuk melaksanakan protokol kesehatan Covid-19 dengan ketat untuk menekan atau memutus rantai penyebaran virus corona.

Dengan memperhatikan prokes tersebut, imbuhnya, masyarakat Kabupaten Bandung masih bisa melaksanakan wisata, walaupun pemerintah melarang mudik sejak 6-17 Mei dengan mengerahkan 1.300 personil gabungan yang disiagakan di 8 pos penyekatan dan 20 pos pengamanan di Kabupaten Bandung.

"Jadi pemerintah tak melarang total, boleh masuk tempat wisata, tapi dipersiapkan prokesnya," tuturnya.

Baca Juga: Najwa Shihab Tiba-tiba Meminta Maaf dan Memohon Doa untuk Kesembuhannya, Ternyata Idap Penyakit Ini

Namun Bupati Bandung memberikan perhatian khusus terhadap warga atau pengunjung asal luar Kabupaten Bandung yang menuju tempat wisata.

"Pengunjung asal luar Kabupaten Bandung harus dijaga dan diperketat. Jangan sampai warga luar Kabupaten Bandung membawa kluster baru virus corona. Kita tetap akan antisipasi itu. Yang jelas masyarakat Kabupaten Bandung boleh masuk wisata yang enggak boleh itu orang luar. Kalau pun ada warga Kabupaten Bandung yang pulang mudik dari luar kota harus isolasi mandiri 5 hari," ungkapnya.

Bupati Bandung pun berharap kepada sejumlah pihak maupun pengelola pariwisata untuk tetap melakukan pengetatan terhadap semua pengunjung wisata dengan memperhatikan prokes.

Baca Juga: Sinopsis Preman Pensiun 5, Jumat 7 Mei 2021: Bendera Perang Dikibarkan, Kang Mus Turun Ke Pasar dan Terminal!

Lebih lanjut Dadang menuturkan, pelaksanaan launching Bedas Smart Tourism, program ameng dan outlet UMKM itu berkaitan dengan merealisasikan program 99 hari kerja. Dengan launching Bedas Smart Tourism ini merupakan bagian dari peningkatan pelayanan informasi kepariwisataan di Kabupaten Bandung.

"Ketersediaan teknologi sangat penting untuk daya saing dalam kepariwisataan di dalam dan luar negeri. Melalui Bedas Smart Tourism ini bisa dimanfaatkan untuk mendapatkan informasi tempat-tempat wisata di Kabupaten Bandung. Termasuk bisa mendapatkan oleh-oleh yang dihasilkan para pelaku UMKM," katanya.

Dadang pun mengatakan, dengan adanya launching outlet UMKM di destinasi wisata itu dapat membantu para pelaku usaha dalam membangkitkan daya saing.

"Saya akan terus berupaya memberikan peluang kepada para pelaku usaha maupun masyarakat dalam pariwisata. Pengusaha dan masyarakat menjadi subyek pembangunan, bukan lagi obyek pembangunan," ungkapnya.

Ia pun akan terus berupaya untuk mempercepat pemulihan ekonomi melalui digitalisasi dalam upaya mempermudah memberikan informasi kepada masyarakat luas.

"Kita akan terus berupaya melakukan pendampingan dan pembinaan terhadap para pelaku usaha," ungkapnya.***

Editor: Dicky Aditya

Tags

Terkini

Terpopuler