Ahli Hukum Ini Sebut Pernyataan Ngabalin Bikin Pemerintahan Jokowi Makin Buruk

17 Mei 2021, 18:13 WIB
Ahli Utama Kantor Staf Kepresidenan (KSP), Ali Mochtar Ngabalin. /Twitter @AliNgabalin

 

GALAMEDIA – Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Sunanto menyebut sikap Ali Mochtar Ngabalin selaku Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden, sangat tercela dan tidak beradab.

Sunanto mengatakan apa yang dilakukan Busyro wajar lantaran mengkritik diperbolehkan di negara ini. Ngabalin sebelumnya diketahui menyebut Busyro Muqoddas berotak sungsang dalam kaitannya dengan isu KPK.

Refly Harun selaku ahli hukum tata negara pun turut membuka suara soal pernyataan Sunanto pada Ngabalin. Refly setuju dengan perkataan Sunanto pada Ngabalin.

Baca Juga: Kejagung Sita Dua Aset Tanah dan Bangunan di Kota Bandung terkait Kasus Korupsi PT Asabri

“Saya setuju dengan Sunanto (Cak Nanto),” kata Refly dilansir melalui YouTube Refly Harun, Senin 17 Mei 2021.

Berlanjut ke soal KPK, Refly mengatakan, sulit mengatakan jika Jokowi memilih langkah untuk mempekuat KPK.

“Ya ada soal substantif di sini, apakah Presiden Jokowi memperkuat KPK atau sebaliknya memperlemah KPK. Nah saya sukar mengatakan bahwa Presiden Jokowi memiliki langkah memperkuat KPK,” ujarnya.

Hal ini terlihat dari rekrutmen sampai pengesahan Undang-Undang No 19 Tahun 2019. Bahkan Refly mengaku bingung apa langkah Jokowi dalam memperkuat KPK.

Baca Juga: Bulan Ini, Pemkot Cimahi Targetkan Semua Lansia Diwilayahnya Sudah Divaksin Covid-19

“Mulai dari rekrutmen sampai kemudian persetujuan atau pengesahan UU No 19 2019, itu adalah langkah-langkah yang melemahkan KPK. Saya bingung yang memperkuatnya di mana ya?” pungkasnya.

Kemudian kembali ke Ngabalin, menurut Refly pernyataan dari Ngabalin membuat pemerintahan Jokowi semakin memburuk.

“Justru kata-kata atau tweet atau Instagram Ngabalin ini itu yang justru membuat pemerintahan Jokowi bertambah buruk jadinya. Bukan Muhammadiyah-nya yang buruk,” kata dia.

Refly mengaku gembira mengetahui Sunanto mau bersuara meski hanya mengkritik Ngabalin.

Baca Juga: Dua Pemudik Kedapatan Positif Covid-19 Saat Rapid Test di Rest Area KM 125 Tol Purbaleunyi

“Saya gembira ya, Cak Nanto masih mau bersuara walaupun yang dikritik hanya sekedar Ngabalin belum sampai Presiden Jokowi sendiri,” tandasnya.

Menurut Refly, yang lebih dirugikan akibat pernyataan Ngabalin adalah istana bukan pihak Muhammadiyah.

“Coba kita tes, dari pernyataan Ngabalin ini mana yang lebih dirugikan, apakah istana atau Muhammadiyah. Menurut saya justru istana yang lebih banyak dirugikan. Muhammadiyah tidak akan jadi kerdil karena dihina warganya oleh Ngabalin,” sambung dia.

Lebih lanjut, Refly berpendapat justru dengan dihinanya Busyro malah memperkuat Muhammadiyah.

Baca Juga: MUI Minta Semua Negara Islam Serang Israel dari Segala Arah, Pengamat: Tinggal Pakai Narasi Penjajahan

“Apalagi dikatakan merusak Perserikatan Muhammadiyah. Menurut saya justru makin solid ketika ada salah seorang warga terhormatnya di pojokan atau dihina seperti itu. Justru back fire ke istana,” terangnya.

Seandainya, kata Refly, KSP akan direshuffle dan Ngabalin dipertahankan, maka Jokowi suka dengan Ngabalin.

“Seandainya nanti, KSP diganti akankah Ngabalin dipertahankan? Kalau Ngabalin dipertahankan artinya dia sukses meng-entertain Presiden Jokowi, artinya presiden suka pada yang bersangkutan, yang katakanlah menyalak, menggonggong pada siapapun yang berusaha mengkritik Presiden Jokowi,” jelasnya.***

Editor: Lucky M. Lukman

Tags

Terkini

Terpopuler