Media China Soroti Polemik TWK, Giri Suprapdiono: Dunia Tau ini Proses Penyingkiran 75 Pegawai KPK Berintegri

9 Juni 2021, 19:31 WIB
Direktur Sosialisasi Antikorupsi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Giri Suprapdiono. /Tangkap layar YouTube.com/Najwa Shihab//

 

GALAMEDIA - Polemik tes wawasan kebangsaan (TWK) yang terjadi di tubuh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menyita perhatian media Internasional.

Media Internasional yang berasal dari negeri tirai bambu yakni South China Morning Post ikut menyoroti apa yang sedang terjadi di tubuh KPK.

Hal itu diketahui saat South China Morning Post memberitakan polemik TWK yang terjadi pada lembaga pemberantasan korupsi beberapa hari yang lalu.

Baca Juga: Mahfud MD Bantah Tudingan Demokrat Jadi 'Biang Kerok' Dihapusnya Pasal Penghinaan Presiden saat Ketua MK

Dalam berita yang berjudul "All Chinese are the same’: Indonesia’s 'nationalism' test for graft-busters sparks outrage" South China Morning, menyoroti penyingkiran penyidik dan pegawai KPK dengan dalih tak lulus TWK.

Atas pemberitaan media asal negeri tirai bambu itu pun membuat Direktur Sosialisasi Antikorupsi KPK, Giri Suprapdiono ikut buka suara.

Melalui akun Twitter pribadinya, Giri Suprapdiono mengatakan polemik TWK di KPK sudah menjadi konsumsi media internasional.

Baca Juga: Sembako Kena Pejak, Yan Harahap : Pertanda Keuangan Negara Sekarat, Semoga Masyarakat Tidak Melarat

Giri Suprapdiono menilai dengan polemik TWK di KPK menjadi konsumsi media internasional, menurutnya itu merupakan hal yang sangat gawat.

"TWK sudah jadi konsumsi media dunia. Media RRC pun menyoroti TWK KPK ini. Gawat koh," ujarnya, dikutip Galamedia, Rabu 9 Juni 2021.

Tentunya, Giri Suprapdiono mempunyai alasan mengapa dirinya mengatakan 'gawat' ketika media asing ikut menyoroti polemik TWK yang terjadi di KPK.

Baca Juga: Terpapar Covid-19, 1 Lagi Warga Desa Cinunuk Meninggal

Menurutnya selama ini pancasila dikenal sangat menghormati harkat martabat setiap manusia, bahkan bangsa lain di dunia ini.

Akan tetapi melalui keanehan TWK yang dilakukan oleh KPK, justru hal itu sangat melanggar nilai-nilai pancasila.

"Tes wawasan kebangsaan TWK yang melanggar nilai nilai Pancasila. Pancasila sangat menghormati harkat martabat bangsa lain di dunia ini. Racist is not Pancasilais," ungkapnya.

Selain itu, usai polemik TWK disorot media yang berasal dari China tersebut, Giri Suprapdiono menegaskan bahwa dunia tahu Indonesia sedang tidak baik-baik saja.

Baca Juga: Jubir Ma’ruf Amin: Investasi Dana Haji ke Infrastruktur Itu Boleh Selama Sesuai dengan Hukum dan Prinsip Syari

Giri mengatakan bahwa dunia telah mengetahui jika TWK itu merupakan 'overhaul KPK' dan upanya penyingkiran ke-75 penyidik dan pegawai KPK.

Adapun ke-75 penyidik dan pegawai KPK dimaksud Giri Suprapdiono adalah orang-orang yang menjaga integritas dan independensi KPK.

"Dunia internasional tahu ini proses 'overhaul KPK' dan penyingkiran 75 pegawai yang menjaga independensi dan integritas KPK," pungkasnya.

Baca Juga: Ema Apresiasi Sikap Tegas Pengurus RT 07 di Dago yang Lockdown Wilayahnya

Seperti diketahui, dari ke-75 orang tersebut 51 penyidik dan pegawai KPK akhirnya disingkirkan oleh para petinggi lembaga pemberantasan korupsi itu.

Sedangkan sisanya tetap dilantik dan dibina untuk menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN).***

Editor: Dadang Setiawan

Tags

Terkini

Terpopuler