Indonesia Kembali Berutang Rp 11,36 T, Yan Harahap: Bukannya Dilunasi, Malah Ditambah, Bangsa Pengutang

19 Juni 2021, 11:43 WIB
Ilustrasi utang yang kembali diterima Indonesia dari Bank Dunia. /Antara/

GALAMEDIA – Indonesia kembali mengantongi utang baru dengan nilai yang cukup besar dari Bank Dunia, yakni mencapai 800 juta dolar AS (setara Rp 11,36 triliun) dihitung kurs Rp 14.200 per dolar AS.

Utang besar ini disebut akan dipergunakan untuk mendanai reformasi kebijakan investasi dan perdagangan, serta membantu percepatan pemulihan ekonomi.

Direktur Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor Leste, Satu Kahkonen menuturkan, hambatan besar bagi investasi dan perdagangan telah membatasi kemampuan Indonesia untuk menarik investasi asing langsung yang berorientasi ekspor.

Baca Juga: Tampil Gemilang di Euro 2020, 5 Pemain Ini Diprediksi Akan Alami Lonjakan Harga Transfer

Selain itu juga, mengurangi integrasi Indonesia ke dalam rantai nilai global serta meningkatkan harga pangan di dalam negeri.

Tantangan tersebut dipercaya telah memperlambat pertumbuhan sektor manufaktur dan non-komoditas.

Lebih lanjut ia menjelaskan akibat dari hal ini, sebagian besar lapangan kerja dalam beberapa dekade terakhir diciptakan di sektor komoditas dan layanan yang berproduktivitas rendah, yang umumnya memberi penghasilan di bawah upah kelas menengah.

Akibat pandemi, Indonesia mengalami resesi pertamanya dalam dua dekade. Hal ini memperburuk tantangan yang dihadapi perekonomian untuk melakukan perluasan ke sektor-sektor yang lebih canggih agar dapat menciptakan lapangan kerja dengan upah yang lebih baik dan produktivitas lebih tinggi.

Baca Juga: Heboh Jokowi 3 Periode, Andi Arief: Itu Cuma Wacana Inkonstitusional, Tak Perlu Ditangkap

"Pemerintah sedang menjalankan program reformasi besar untuk menarik investasi dan meningkatkan daya saing perekonomian Indonesia," ujarnya.

"Reformasi ini memiliki potensi mendukung transformasi ekonomi untuk beralih dari sektor komoditas kepada sektor dengan nilai tambah yang lebih tinggi. Ini akan memberikan dorongan yang sangat dibutuhkan," ucapnya dilansir melalui berbagai sumber, Sabtu, 19 Juni 2021.

Beriringan dengan utang baru, Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa utang luar negeri (ULN) Indonesia telah mencapai 415 miliar dolar AS (setara Rp 5.935 triliun) per April 2021.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 19 Juni 2021: Terancam, Martin Berniat Beberkan Seluruh Rahasia Ricky-Elsa ke Al

Menanggapi hal ini, politisi Partai Demokrat, Yan Harahap mengatakan seharusnya utang negara diusahakan untuk dilunasi bukan malah terus ditambah.

Hal ini ia sampaikan melalui akun Twitternya @YanHarahap pada Sabtu, 19 Juni 2021.

"Utang bukannya coba dilunasi, malah terus ditambah. Kita ini bangsa apa? Bangsa pengutang?"tulisnya.***

Editor: Lucky M. Lukman

Tags

Terkini

Terpopuler