Natalius Pigai Unggah Kutipan Ibnu Khaldun Soal Tanda Negara Akan Hancur, Berkaitan dengan Pajak Sembako?

23 Juni 2021, 16:33 WIB
Natalius Pigai membagikan kutipan Ibnu Khaldun soal tanda-tanda negara akan hancur. /Instagram/@natalius_pigai

GALAMEDIA - Aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) asal Papua, Natalius Pigai membagikan sebuah kutipan dari Ibnu Khaldun.

Kutipan tersebut berisikan mengenai tanda-tanda sebuah negara yang disinyalir akan hancur.

Pada kutipan tersebut mengatakan bahwa di antara tanda sebuah negara akan hancur akan terlihat dari semakin besar dan beraneka ragam pajak yang dipungut dari rakyat.

"Di antara tanda sebuah negara akan hancur terlihat dari semakin besar dan beraneka ragamnya pajak yang dipungut dari rakyatnya” ~Ibnu Khaldun~," tulis Pigai dilansir Galamedia dari akun Twitter @NataliusPigai2 pada Rabu, 23 Juuni 2021.

Baca Juga: Utang Indonesia Melampaui Rekomendasi IMF Sebesar 25 – 35 Persen, Yan Harahap: Ngeri-ngeri

"Salam Walekum, Syalom!" tambahnya.

Kutipan tersebut lantas seolah berhubungan dengan kondisi Indonesia saat ini.

Diketahui bahwa pemerintah akan menerapkan pemberlakuan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) terhadap sembako, layanan pendidikan, dan layanan kesehatan.

Sebelumnya, Menkeu Sri Mulyani menjelaskan wacana PPN sembako murah tidak akan dibahas dalam Revisi Undang-undang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (RUU KUP).

Baca Juga: Cenderung Turun, Dispangtan Kota Bandung Dorong Masyarakat Konsumsi Ikan

"Poinnya adalah kita tidak memungut PPN sembako (murah), kita tidak memungut dan apakah dalam RUU KUP nanti apakah akan ada. Untuk yang itu tidak dipungut itu aja, clear, very clear di situ," katanya saat rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI di Jakarta, Senin 14 Juni 2021 seperti dilansir Galamedia dari Antara.

Kendati demikian, Sri Mulyani mengakui sembako akan menjadi objek pajak.

PPN hanya menyasar produk-produk premium yang termasuk dalam kategori sembako dan bukan sembako murah.

Pengenaan PPN sembako premium di antaranya untuk beras shirataki atau basmati hingga daging wagyu dan kobe.

Baca Juga: Komisaris BUMN Serang Balik Penuding Erick Thohir Bohong, Kini Bahkan Didukung Maju di Pilpres 2024

"Jadi kalau dilihat harganya (beras) Rp10.000 per kilogram sampai Rp 50.000 per kilogram atau Rp 200.000 per kilogram, ini kan berarti bisa mengklaim sama-sama sembako," ujarnya.

"Ada daging sapi wagyu, kobe, yang perkilonya itu bisa Rp 3 juta atau Rp 5 juta. Ada yang daging biasa yang dikonsumsi masyarakat sekilonya sekarang mungkin Rp 900.000. Jadi kan bumi langit dalam hal ini," tambahnya.***

Editor: Lucky M. Lukman

Tags

Terkini

Terpopuler