GALAMEDIA – Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Sriwijaya (BEM Unsri), Dwiky Sandi menyebut buzzer akan menjadi pengganjal implementasi ucapan Presiden Jokowi soal kebebasan berpendapat.
Maka dari itu, Dwiky pun secara blak-blakan menyebut Presiden Jokowi 'New Lip Service'.
Meski begitu, Dwiky menyampaikan jika BEM Unsri akan kerap melontarkan kritikan kepada rezim Presiden Jokowi.
Hal tersebut perlu dilakukan BEM Unsri semata-mata demi membela rakyat Indonesia.
Baca Juga: Awas! Varian Delta Covid-19 Ditemukan di 9 Daerah di Jawa Barat, Sudah Menyerang Pasien Berusia Muda
Menyoroti hal tersebut, mantan Juru Bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Dedek Prayudi mengaku tidak heran dengan ucapan Presiden BEM Unsri.
Menurut Dedek, jika BEM Unsri tidak mengkritik, maka mereka juga akan tetap "dilibas" buzzer.
"Gak kritik Jokowi aja dilibas buzzer," ujar Dedek yang dilansir Galamedia dari akun Twitter, @Uki23, Rabu, 30 Juni 2021.
Pasalnya, BEM Unsri belum pernah berhadapan dengan buzzer balaikota, buzzer Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Demokrat yang notabene merupakan partai oposisi rezim Presiden Jokowi.
"Temen-temen belum pernah aja berurusan sama buzzer balaikota, buzzer PKS & buzzer demokrat," tuturnya.
Baca Juga: Tokyo Revengers Episode 13, Berikut Link Beserta Jadwal Tayang: Kisaki Incar Takemichi, Ada Apa?
Maka dari itu, Dedek berharap agar BEM Unsri dapat memahami dan beradaptasi dengan situasi dunia politik Indonesia saat ini.
"I've come to the state of accepting and adapting," pungkasnya.***