GALAMEDIA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku tidak mempermasalahkan kritik dari Badan Eksekutif Mahasiwa (BEM) Universitas Indonesia (UI).
Sebelumnya, BEM UI diketahui telah mengkritik dan menobatkan Jokowi sebagai ‘The King of Lip Service’.
Terkait kritikan tersebut, Jokowi menganggap kritik sah-sah saja disampaikan asalkan santun. Menurutnya, kritikan itu disampaikan BEM sebagai bentuk ekpresi berpendapat.
Kendati demikian, Jokowi mengingatkan, Indonesia memiliki budaya tata krama dan kesopansantunan, sehingga dalam menyampaikan kritikan, kesopanan harus didahulukan.
Meski sudah menyampaikan hal tersebut, banyak pihak yang tetap menyayangkan kenapa Jokowi perlu mengatakan hal tersebut.
Pengamat politik, Rocky Gerung lantas memberikan tanggapannya terkait hal ini.
Menurut Rocky, jika dilihat dari peristiwa lampau, maka Jokowi tidak mungkin ke luar dari politik lip service.