Soroti Ucapan Megawati Soal Partai Komunis China, PDIP: Move On, Soalnya Saat Ini Sudah Industri 4.0!

2 Juli 2021, 20:58 WIB
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. /Foto: Dok. PDIP/

GALAMEDIA – Politisi senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hendrawan Supratikno mengaku tidak habis pikir dengan video pernyataan Megawati Soekarnoputri soal Partai Komunis China (PKC) yang mendadak viral.

Padahal, menurutnya, Megawati hanya menghaturkan ucapan selamat hari jadi Partai Komunis China (PKC) yang ke-100.

"Betul, Bu Ketum PDIP (Megawati Soekarnoputri) telah memberikan ucapan selamat atas hari jadi Partai Komunis China (PKC) yang ke-100. Apakah ada yang salah sama ucapan Bu Ketum PDIP?," tanya Hendrawan Supratikno kepada wartawan, seperti dilansir Galamedia, Jumat, 2 Juli 2021.

Hendrawan menyebut jika hebohnya video Megawati didalangi oleh sosok 'hantu'.

Baca Juga: Wali Kota Bandung: Mari Jalani PPKM Darurat dengan Lapang Dada

"Apakah ‘hantu’ itu ingin menenggelamkan negara kita ke jurang ‘ketakutan’? Negara kita mesti belajar banyak dari negara-negara maju supaya negara kita bisa bersaing dengan mereka di era Industri 4.0," tuturnya.

Hendrawan mengungkapkan bahwa pernyataan Megawati soal PKC hanya sebatas ingin menunjukan persahabatan yang terpuji.

Lantas, Hendrawan meminta kepada semua pihak untuk tidak mengumbar perasaan iri terhadap pernyataan Megawati.

Baca Juga: Pengamat Hendri Satrio Kritik Strategi Jokowi Soal Covid-19: Tidak Berubah, Hanya Berganti Nama Saja

"Jangan mampunya umbar perasaan iri saja, tetapi malas untuk membangun Indonesia menuju pencerahan ilmu. Tenang, negara kita sudah didasari dengan dasar yang kuat dan sudah diakui dunia yaitu Pancasila," ucap Hendrawan.

Di samping itu, Hendrawan juga meminta kepada semua pihak untuk tidak lagi terjebak dengan blunder di masa lampau.

"Aneh, pernyataan Bu Ketum PDIP (Megawati Soekarnoputri) menjadi viral. Jangan sampai kita terjebak dengan blunder-blunder di masa lalu," pintanya.

"Mulai sekarang, kita harus move on, soalnya saat ini sudah di era industri 4.0," pungkasnya.***

Editor: Lucky M. Lukman

Tags

Terkini

Terpopuler