Sebut Indonesia Tak Sehat, Prabowo Subianto: Kalau Tidak Kuat Hadapi Ancaman Virus, Lebih Cepat Kita Hancur

9 Juli 2021, 18:26 WIB
Prabowo Subianto. /Dok. Humas Setjen Kemhan/

 

GALAMEDIA - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menyatakan jika Indonesia ingin aman maka harus mau berpikir tentang perang.

"Kalau jadi perang, kita tidak bisa buru-buru ke supermarket membeli alat perang," kata Prabowo saat menjadi Keynote Speaker dalam webinar bertajuk Optimalisasi Industri Pertahanan dalam Konteks Kepentingan Nasional RI di Abad 21 yang digelar Unpad, Jumat, Juli 2021.

Ketua Umum Gerindra ini menyebutkan, rencana pertahanan termasuk senjata untuk menghadapi perang haruslah dipersiapkan sejak lama.

"Sejarah manusia katakan bahwa bangsa yang ingin damai dan merdeka adalah bangsa yang siap perang. Itulah inti pertahanan," kata Prabowo.

Baca Juga: Kasus Penembakan 6 Laskar FPI Terkatung-katung, Komnas HAM Minta Proses Hukum Dipercepat

Ia kembali menegaskan, jika Indonesia ingin siap menghadapi perang, maka minimal dari sekarang, negara ini sudah mau berpikir soal potensi adanya perang.

Bahkan, lanjut dia, optimalisasi industri pertahanan adalah bagaimana mempersiapkan perang.

Ia pun menyinggung soal definisi perang. Menurut dia, perang adalah pemaksaan kehendak oleh sebuah negara dengan tujuan menguasai suatu wilayah atau sumber daya suatu negara.

Caranya, ia menjelaskan, yaitu dengan kekuatan fisik atau kekerasan.

Baca Juga: Erick Thohir Malah Ingin Suntik BUMN Rp106 Triliun, Faisal Basri: Harusnya Utamakan Selamatkan Nyawa!

Ia kemudian mengutip pepatah yang dipegang oleh bangsa Athena soal konsep perang. Dengan konsep ini maka suatu negara wajib memiliki pertahanan yang kuat untuk mengantisipasi perang.

"The strong do what they can and the weak suffer what they must. Kalau dia mampu membom dia membom kalau mampu hancurkan satu kota dia akan lakukan. Yang lemah akan menderita," ujarnya.

Sehubungan hal itu, ia menyatakan, jika Indonesia ingin menjadi bangsa yang kuat maka wajar pemerintah menyiapkan rencana dan skenario pertahanan.

Termasuk, mempersiapkan rencana pertahanan untuk alutsista.

Hal ini, kata dia, dilakukan agar Indonesia bisa menjadi salah satu negara kuat.

"Kita ini dalam keadaan tidak kuat, tidak sehat, kalau tidak kuat hadapi ancaman virus, lebih cepat kita hancur. Pertanyaannya kembali, apakah Indonesia mau kuat atau lemah. Kalau mau kuat lakukan hal-hal yang jadi kuat," tandasnya.***

Editor: Dicky Aditya

Tags

Terkini

Terpopuler