Gejolak Demo Tolak PPKM: Ridwan Kamil Minta Bersabar, Luhut Pandjaitan, 'Kita Tak Ingin Buru-buru'

21 Juli 2021, 20:45 WIB
Demo Rusuh, Polrestabes Bandung Mengamankan 150 Orang Unjuk Rasa Terkait Penolakan PPKM Darurat di Kota Bandung /

 

GALAMEDIA - Aksi unjuk rasa penolakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Kota Bandung, Rabu, 21 Juli 2021, menjadi sorotan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Aksi tersebut digelar ojek online, Mahasiswa, pedagang dan warga lainnya di depan Balai Kota Bandung.

"Nah, gejolak menolak PPKM juga saya kira kita monitor. Karena sudah saya sampaikan kalau alasan bansos (bantuan sosial) itu Rp 30-an triliun sudah disiapkan oleh pemerintah pusat, total bansos dengan berbagai pintu," ujar Ridwan Kamil dalam acara konferensi pers secara virtual, Rabu, 21 Juli 2021.

"Kemudian seiring setelah hari minggu mohon bersabar, insya Allah akan ada proporsional relaksasi untuk daerah-daerah yang bisa mengendalikan. Mudah-mudahan berpartisipasi tadi Alhamdulillah BOR turun," lanjut Ridwan Kamil.

Baca Juga: Sosok Ini Akan Gantikan Presiden Jika Jokowi Mengundurkan Diri atau Dimundurkan

Ia menyatakan, semua daerah di Jabar saat ini menetapkan PPKM Level 4. Dia mengakui ada sejumlah daerahnya yang hanya menetapkan PPKM Level 3.

"Tapi keputusan pemerintah pusat adalah walaupun ada (PPKM) level 3 sampai hari ini, semua harus melakukan PPKM Level 4. Jadi tidak semua di Jabar ini kategorinya level 4 sudah membaik, tapi perintah dari pemerintah pusat yang level 3 ikuti dulu PPKM Level 4 setelah itu ada proporsional," jelasnya.

"Jadi kalau ditanya warga kapan relaksasi, itu akan proporsional yang level 4 diteruskan pasti, tapi tidak mudah, tapi level 2-3 mudah-mudahan bisa. Karena ini kan tidak bisa dipukul rata," katanya.

Sementara itu Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memastikan pemerintah terus melakukan upaya-upaya menurunkan laju penyebaran COVID-19.

Namun, dengan munculnya varian Delta yang kian menyebar, Luhut mengakui penanganan tidaklah mudah.

Baca Juga: Ombudsman 'Telanjangi' KPK hingga BKN Soal TWK, Presiden Jokowi Diminta Langsung Turun Tangan

Menurut Luhut, penanganan corona varian Delta ini menjadi salah satu pertimbangan pertimbangan dalam memutuskan suatu daerah bisa turun dari PPKM Level 4 ke level yang lebih rendah.

"Kita tidak ingin buru-buru, biarlah 5 hari ke depan lebih tenang sehingga bisa lebih baik keadaannya. Karena sifat daripada virus ini, Delta varian, memang dia kelihatan 2-3 minggu. Jadi memang sudah waktunya mereka (daerah) mulai turun, tapi kita tetap waspada," ungkap Luhut dalam jumpa pers virtual, Rabu, 21 Juli 2021.

Luhut mengaku sudah ada beberapa daerah yang sebenarnya sudah menunjukkan perbaikan, dan bisa turun ke level yang lebih rendah. Namun, Luhut tidak ingin terbawa euforia dan memohon kesabaran bersama.

"Juga kita hati-hati, sehingga yang mulai baik jangan jadi memburuk. Jadi mohon kesabaran kita semua, karena kita berperang terhadap satu delta varian yang betul-betul sangat ganas," tuturnya.

Soal keputusan pelaksanaan pengetatan lewat PPKM, ia menyebut pemerintah terus mendengarkan banyak suara ahli hingga guru-guru besar perguruan tinggi.

Selain itu, dalam menghadapi varian Delta yang lebih menular, Luhut meminta bantuan seluruh masyarakat Indonesia untuk kompak melawannya.

Baca Juga: Bansos di Kota Cimahi Langsung Diantar ke Keluarga Penerima Manfaat

"Data-data yang kami ambil hampir tidak ada yang kami miss. Jadi percayalah bahwa kami melakukan terbaik, tapi delta varian ini hal yang sulit dihadapi. Memang itu nyatanya, tidak ada satu pun negara di dunia sekarang bisa klaim mereka bisa atasi ini. Saya sekali lagi ucapkan terima kasih yang sudah bantu kami, dan saya kira sudah semakin banyak yang membantu," ungkap Luhut.

"Memohon masyarakat Indonesia bahwa kita berjuang lawan varian delta belum selesai. Dan saya minta kita semua bahu membahu untuk menyelesaikannya. Ini masalah kemanusiaan, kita berbuat dengan cepat. Keterlambatan kita mengambil action itu menyangkut berapa orang meninggal, kita berpolitik untuk ini juga bisa mengakibatkan orang meninggal," pungkasnya.***

Editor: Dicky Aditya

Tags

Terkini

Terpopuler