GALAMEDIA - Pegiat media sosial Ferdinand Hutahaean kembali melontarkan kritik pedas kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Kritik yang disampaikan Ferdinand Hutahaean kali ini adalah terkait tugu sepatu yang sudah dibongkar di beberapa titik pemasangan.
Mantan Politikus Partai Demokrat ini mempertanyakan alasan Gubernur Anies Baswedan membongkar tugu sepatu yang beberapa waktu lalu sempat viral.
"Nies, kenapa Tugu Sepatu dibongkar?" kata Ferdinand dikutip Galamedia dari akun media sosial Twitter @FerdinandHaean3 pada Senin, 20 September 2021.
"Apakah memang sudah spesialisasimu sebagai Gubernur Bongkar Pasang?" tanyanya.
Ia juga meminta Anies untuk menjelaskan alasan mengapa Tugu Sepatu itu mendadak dipasang dan lalu dibongkar.
"Ini harus dijelaskan ke publik mengapa Tugu Sepatu mendadak dipasang dan tiba2 dibongkar," jelas Ferdinand.
Ferdinand juga lalu mempertanyakan mengapa tugu sepatu tersebut mirip dengan salah satu produk.
Ia juga mempertanyakan apakah tugu itu merupakan iklan dan siapa yang menerima pajak dari pemasangan tugu sepatu tersebut.
Baca Juga: Pegawai KPK Dipecat 30 September 2021, Komnas HAM Heran: Bisa Stigma G30S PKI
"Mengapa sepatunya mirip produk tertentu? Apakah ini iklan? Siapa yg terima pajaknya?" tanya Ferdinand.
Pasalnya, sebelumnya Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria pun mengatakan, tugu sepatu tersebut merupakan hasil kolaborasi dengan sejumlah pihak.
Salah satu pihak yang terlibat dalam pembangunan tugu sepatu tersebut adalah PT Jakarta Tourisindo (Jaktour).
"Kita kan ingin mempercantik kota Jakarta di antaranya tugu sepatu, itu hasil kolaborasi. Itu tanyakan sama Jaktour detailnya," kata Riza di Balai Kota DKI Jakarta kepada Wartawan.
Ia mengatakan tugu itu dibangun demi memperindah sudut kota Jakarta.
Selain itu, tugu tersebut juga bertujuan untuk memperkenalkan produk-produk lokal kepada masyarakat.
Pembangunan tugu sepatu itu terinspirasi dari negara-negara besar di dunia, salah satunya Arab Saudi yang sudah membangun tugu sepeda.
Namun ternyata, tiga tugu sepatu yang dipasang di tiga titik di Jakarta sudah dibongkar lantaran rangkaian acara Festival Kolaborasi Jakarta 2021 sudah berakhir.
"Sudah di-take out karena sesuai compass kan sudah bikin rilis ya pelaksanaannya sampai hari Minggu, 19 September," kata Kepala Bidang Ekonomi Kreatif Disparekraf DKI Jakarta, Helma Dahlia.***