Musni Umar Dorong Mahasiswa Nonton Film G30SPKI: Agar Bangsa Indonesia Tak Lupa Sejarah Pembantaian PKI

29 September 2021, 18:39 WIB
Rektor Universitas Ibnu Chaldun, Musni Umar tanggapi pernyataan Giring yang sebut Anies Baswedan pembohong /Tangkap layar/ Instagram @musni_umar

GALAMEDIA – Sosiolog Musni Umar turut menyoroti soal film G30SPKI yang dikabarkan akan ditayangkan oleh salah satu stasiun televisi swasta nasional, tvOne.

Andai kata tvOne menayangkan film G30SPKI, Musni Umar akan mengajak mahasiswa dan seluruh civitas akademika Universitas Ibnu Chaldun untuk menonton film tersebut.

“Jika benar tvOne akan siarkan film G30SPKI, saya akan instruksikan mahasiswa/i dan seluruh sivitas akademika Universitas Ibnu Chaldun agar menonton film tersebut,” cuit rektor Universitas Ibnu Chaldun itu, seperti dikutip Galamedia, Rabu, 29 September 2021.

Ajakan ini dimaksudkan agar sejarah pembantaian Partai Komunis Indonesia kepada para Jenderal TNI tidak serta merta dilupakan oleh masyarakat Indonesia khususnya elemen-elemen yang ada di Universitas Ibnu Chaldun.

Baca Juga: Yuk Ikuti Kompetisi Bisnis di bank bjb dan Rebut Hadiah Ratusan Juta

“Agar bangsa Indonesia tidak lupa sejarah pembantaian PKI terhadap para Jenderal TNI,” tegasnya.

Sebagaimana telah diinformasikan sebelumnya, stasiun televis tvOne akan menayangkan film Pengkhianatan G30SPKI tepat pada 30 September 2021.

Perlu diketahui, film hasil garapan sutradara Arifin C. Noor ini dahulu sempat dijadikan sebagai tontonan wajib rakyat Indonesia di era pemerintahan Presiden Soeharto.

Walaupun begitu, keberadaan film Pengkhianatan G30SPKI ini sempat menjadi perdebatan serius bagi sejumlah pengamat film.

Tidak sedikit dari mereka yang menyebut alur cerita dalam film Pengkhianatan G30SPKI sudah melebar dari fakta sejarah.

Baca Juga: Nyaris Dihapus di 2020, Presiden Soeharto Ingatkan Kurangnya Mata Pelajaran Sejarah di Tingkat SD hingga SMP

Sontak, perdebatan itu pun langsung ditanggapi serius oleh sang sutradara film Pengkhianatan G30SPKI.

Arifin C. Noor mengakui bahwa pihaknya mengalami kesulitan ketika mencari narasumber.

“Karena banyak tokoh PKI yang sudah meninggal dunia,” ujar Arifin. ***

Editor: Dicky Aditya

Tags

Terkini

Terpopuler