GALAMEDIA - Sebuah media yang berbasis di Amerika Serikat (AS), livestylenews.com merilis sebuah informasi yang menyatakan bahwa orang yang mendapatkan suntikan vaksin Pfizer lebih mudah terpapar Covid-19.
Informasi tersebut tertuang dalam sebuat artikel pada 20 September 2021 yang mengklaim berasal dari sebuah studi Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA).
"UPDATE. 'Jika Anda mendapatkan vaksin Pfizer, Anda lebih mungkin terkena COVID': Studi analis industri dari FDA," demikian narasi dalam artikel yang telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia.
Lantas benarkan penerima vaksin Pfizer lebih rentan terkena Covid-19?.
Melansir pemberitaan Antara, Sabtu, 23 Oktober 2021, disebutkan bahwa informasi tersebut sudah dibantah oleh juru bicara FDA. "Klaim itu salah dan menyesatkan," kata juru bicara FDA, seperti dilansir dari AFP.
Pihak FDA mengatakan bahwa lembaganya selalu melakukan evaluasi menyeluruh terhadap data dan informasi yang disampaikan.
Selain itu, narasi tersebut juga dibantah oleh Direktur Pusat Pemodelan dan Analisis Penyakit Menular dari Yale Alison Galvani juga membantah narasi soal vaksin Pfizer tersebut.
Baca Juga: Ferdinand Hutahaean Siap Debat Terbuka dengan Deklarator 'Anies Baswedan for Presiden 2024'
Galvani justru menyebutkan bahwa orang dengan vaksin Pfizer lebih kecil kemungkinan terpapar Covid-19.
Sementara di Indonesia, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) juga telah merilis informasi mengenai efikasi vaksin Pfizer pada kelompok usia 12-13 tahun, yakni sebesar 100 persen.
Sedangkan untuk usia 16 tahun ke atas efikasinya sebesar 95,5 persen.
Dengan demikian, informasi mengenai penerima vaksin Pfizer lebih rentan terpapar Covid-19 adalah salah alias hoaks.***