2019-2021 Jokowi Tolak 3 Periode, 2022 Setuju Pemilu Ditunda, Ainun Najib: Konstitusi Diedit!

7 Maret 2022, 18:02 WIB
Ilustrasi Pemilu dan Pilkada 2024. 2019-2021 Jokowi Tolak 3 Periode, 2022 Setuju Pemilu Ditunda, Ainun Najib: Konstitusi Diedit! /Pixabay/ mohamed_hassan

GALAMEDIA - Indonesia saat ini tengah digemparkan dengan isu penundaan Pemilu 2024 yang semakin kencang.

Ramainya isu tersebut juga rupanya mendapat penolakan dari berbagai pihak, termasuk pakar IT, Ainun Najib.

Melalui akun Twitter pribadinya @ainunnajib, dirinya tampak menyoroti perihal pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Diketahui Jokowi tampak merubah pernyataannya terkait penundaan Pemilu 2024.

Alhasil, Ainun Najib menilai bahwa pernyataan Jokowi itu tak konsinten dan kerap berubah-ubah terlebih mengenai isu penundaan Pemilu 2024.

Baca Juga: KABAR BAIK dari Arab Saudi, Ibadah Haji Sudah Dibuka Lagi, KJRI Bilang Begini

Melihat hal itu, pakar IT tersebut lantas menyimpulkan bahwa cepat atau lambat Jokowi akan mengedit konstitusi.

"Sedikit demi sedikit, lama-lama Konstitusi diedit," katanya dilansir Galamedia dari akun Twitter @ainunnajib pada Senin 7 Maret 2022.

Sebelumnya, pada 2019 lalu Jokowi menegaskan bahwa pihak yang mengemukakan wacana tersebut berniat menampar mukanya.

Sementara itu, pada tahun 2021 Jokowi mengaku tidak berminat menjadi Presiden selama tiga periode.

Selanjutnya pada tahun 2022 ini Jokowi memiliki pernyataan yang berbeda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Dalam hal ini, Jokowi menegaskan bahwa wacana penundaan Pemilu 2024 serta perpanjangan masa jabatan Presiden RI merupakan bagian dari demokrasi.

Baca Juga: UAS dan Ustadz Felix Siauw Masuk Daftar Penceramah Radikal, Publik Tetap Mau Dengarkan Ceramahnya

Meski begitu, Jokowi akan tetap patuh pada konstitusi atau Undang-Undang Dasar (UUD) 1945.

Sebelumnya, politisi Partai Demokrat, Cipta Panca turut menyoroti hal yang sama.

Cipta Panca menegaskan bahwa sebenarnya Jokowi mau akan adanya usulan tersebut tapi malu-malu.

"Kalau kata anak jaman now, mau tapi malu2,” katanya.

Sebelumnya, seiring ramainya pembahasan kontestasi Pilpres, muncul usulan baru dari Cak Imin untuk menunda Pemilu 2024 hingga dua tahun.

Usulan tersebut disampaikan lantaran Cak Imin mempertimbangkan kondisi ekonomi negara pascapandemi yang mulai membaik.

Baca Juga: Resep Spaghetti Goreng dengan Rasa Lokal yang Eundes Surendeus!

Selain itu ia berpendapat bahwa transisi pergantian pemerintahan atau kepemimpinan bisa mengakibatkan ketidakpastian kondisi ekonomi.

"Saya menerima para pelaku UMKM, pebisnis, dan analis ekonomi dari berbagai perbankan. Banyak masukan penting, intinya prospek ekonomi kita pascapandemi," ujar Muhaimin Iskandar.

"Dari seluruh masukan itu, saya mengusulkan Pemilu 2024 itu ditunda 1 atau 2 tahun," tambahnya.

Tak lama berselang, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto dan Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan pun ikut menyuarakan usulan serupa dengan menyarankan agar Pemilu 2024 ditunda.***

Editor: Lucky M. Lukman

Tags

Terkini

Terpopuler