Pesan Minuman di Starbucks, Wanita Berhijab Kaget Gelasnya Bertuliskan ISIS

7 Juli 2020, 15:21 WIB
Kolom nama di gelar Starbucks yang bertuliskan ISIS. (CBS Minnesota/CAIR.com) /

GALAMEDIA - Kedai kopi ternama, Starbucks kembali menjadi sorotan. Di Kota Saint Paul, Amerika Serikat, seorang wanita muslim bernama Aishah mengklaim telah dilecehkan.

Sebelumnya, kasus dugaan pelecehan juga sempat terjadi di Starbucks Indonesia. Karyawan gerai kopi itu mengintip belahan dada seorang pelanggan lewat kamera CCTV.

Di Amerika Serikat, Aishah mengaku mendapat perlakuan tak nyaman saat memesan minuman kopi. Ia kaget ketika kolom nama di gelas kopi Starbucks yang dipesannya dibubuhkan tulisan "ISIS".

Baca Juga: Tanpa Alasan Jelas, Mike Pompeo Ingin AS Blokir Aplikasi TikTok

Mengutip dari CBS Minnesota, Aishah menyebut tulisan "ISIS" itu dibubuhkan oleh karyawan gerai. Itu terjadi sebelum ia menyebut secara lengkap namanya, saat ditanyai oleh karyawan Starbucks.

Seperti diketahui, Starbucks memiliki tradisi membubuhkan nama pemesan di bagian samping gelas.

"Ketika saya pertama kali menerima minuman, saya kaget bahwa di zaman sekarang masih ada yang menulis hal-hal seperti ini," tutur Aishah, seperti dikutip Selasa, 7 Juli 2020.

Baca Juga: Ridwan Kamil Komentari Kasus Denny Siregar: Yang Melanggar Hukum Harus Bertanggung Jawab

Merasa mendapat perlakuan tak mengenakan, Aishah kemudian bertanya kepada karyawan Starbucks yang melayaninya. Si karyawan itu berdalih tak mendengar apa yang dikatakan Aishah sehingga menulis "ISIS".

"Saya merasa terhina. Saya merasa sangat marah," tegas Aishah.

Aishah (CBS Minnesota)

American-Islamic Relations (CAIR) cabang Minnesota ikut mengambil sikap atas perlakuan tak mengenakan yang dialami Aishah. Bahkan CAIR mendesak agar pegawai Starbucks itu segera dipecat.

Baca Juga: Miliki Kecepatan 360 Kmh, Jepang Rilis Supreme Kereta Tercepat yang Bisa Melarikan Diri dari Gempa

Selain itu, CAIR juga meminta Starbucks untuk memberikan pelatihan lagi bagi karyawannya. Jaylani Hussein, Direktur Eksekutif CAIR Minnesota menilai, apa yang terjadi bukan karena ketidaksengajaan.

"Itu omong kosong. Ini bukan kesalahan sederhana. Tidak ada yang akan menuliskan, misalnya 'KKK' pada cangkir minuman seseorang," ujarnya.

Manajer Starbucks tak menghiraukan tuduhan aksi Islamophobia dan rasis. Bahkan mereka membela sang karyawan.

Baca Juga: Terbukti Menerima Duit Suap, Eks Bupati Indramayu Divonis 4,5 Tahun Penjara

Di sisi lain, Juru bicara Target Store, gedung di mana kedai Starbucks itu beroperasi, telah menyampaikan permohonan maaf.

Mereka menyebut tindakan pegawai Starbucks itu hanyalah ketidaksengajaan, dan bakal mendidik karyawannya lebih baik lagi.***

Editor: Lucky M. Lukman

Tags

Terkini

Terpopuler