Jakarta-Moskow Terus Jalin Komunikasi, Indonesia Bakal Pakai Vaksin asal Rusia?

13 Agustus 2020, 19:42 WIB
Kementerian Kesehatan Rusia berencana memulai produksi massal vaksin secepatnya. /- Foto: The Moscow Times

GALAMEDIA - Rusia secara resmi menjadi negara pertama yang mendaftarkan vaksin Covid-19. Vaksin yang diberi nama Sputnik V itu didaftarkan pada Selasa 11 Agustus 2020. vaksin Sputnik V siap untuk digunakan sebelum akhir tahun ini.

Meski begitu, hingga saat ini belum ada pernyataan resmi dari pemerintah Indonesia soal penggunaan vaksin asal Rusia tersebut.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Teuku Faizasyah mengatakan kedua negara masih terus menjalani komunikasi yang baik, termasuk soal vaksin.

Baca Juga: Amien Rais Sewot Soal Ketum PAN Jadi Mentor Gibran Rakabuming, Begini Respons Zulkifli Hasan

"Yang dapat kami sampaikan pada saat sekarang adalah sebenarnya menindaklanjuti pembicaraan per telepon antara presiden RI (Joko Widodo) dengan Presiden Rusia (Vladimir Putin) yang dilakukan pada 13 April 2020 yang lalu, telah diadakan pertemuan virtual antara Kemenkes RI dan Kemenkes Rusia pada tanggal 5 juli 2020," ujarnya.

"Dalam pembahasan yang dilakukan, juga disinggung mengenai rencana kerja sama terkait vaksin, penelitian di bidang teknologi kesehatan dan teknologi kesehatan yang saat ini sedang kita coba dorong adalah adanya pertemuan lebih lanjut untuk membahas aspek teknis kerja sama di antara kedua negara."

"Jadi sebatas itu yang bisa kita sampaikan pada saat sekarang," jelasnya dalam press briefing, Kamis 13 Agustus 2020.

Baca Juga: Bawa Dana Rp 38,59 Triliun, Perusahaan Baterai Lithium asal China Bangun Pabrik di Indonesia

Soal vaksin Covid-19, sebelumnya vaksin buatan Indonesia juga telah mencapai kemajuan yang signifikan. Di mana ada sejumlah perusahaan yang mengembangkan vaksin corona dengan Indonesia, yaitu vaksin PT Bio Farma dan perusahaan asal China Sinovac, dan vaksin yang dikembangkan oleh LBM Eijkman, BPPT, dan beberapa lembaga lainnya.

Kepala Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman Prof. Amin Soebandrio mengatakan saat ini perkembangan vaksin merah putih telah mencapai 40%, dan ditargetkan sekitar Februari-Maret 2021 dapat dilakukan penyerahan bibit vaksin kepada industri.

Dia mengatakan vaksin yang dikembangkan Eijkman dari antigen terbaik dari virus yang tersirkulasi di Indonesia, dan telah dilakukan amplifikasi gen, serta sudah dilakukan kloning dan masuk ke sel protein yang dominan.

Baca Juga: Gara-Gara Monyet, Tunangan Perdana Menteri Inggris Serukan Penolakkan Kelapa asal Thailand.

"Mudah-mudahan dalam tiga bulan ke depan kami bisa melakukan uji coba ke hewan untuk mencapai target, dan kemajuan yang ada saat ini sesuai dengan target," kata Amin.***

Editor: Dicky Aditya

Tags

Terkini

Terpopuler