Disaat Pandemi Covid-19, Kopi dari Kecamatan Ibun Malah Banyak Dipesan Orang Luar

25 September 2020, 15:36 WIB
Kopi Akar Kamojang melanglangbuana ke berbagai daerah di saat pandemik /engkos kosasih/

GALAMEDIA - Di tengah pandemi Covid-19, para pelaku usaha dan menengah di Kecamatan Ibun Kabupaten Bandung masih bisa mempertahankan usahanya untuk kelangsungan ekonomi sehari-hari. Bahkan para petani atau pengusaha kopi di Kecamatan Ibun bisa memasarkan kopi hasil pertanian kopi di kecamatan tersebut hingga ke Yogyakarta.

"Sampai hari ini, para petani atau pengusaha kopi di Kecamatan Ibun masih bisa memasarkan kopi ke luar kota, di antaranya ke Yogyakarta disaat pandemi Covid-19," kata Camat Ibun Adjat Sudradjat kepada Galamedia di ruang kerjanya, Jumat 25 September 2020.

Menurutnya, untuk saat ini para petani atau pengusaha kopi di Kecamatan Ibun masih diuntungkan secara ekonomi. Salah satunya dialami petani kopi asal Kamojang bisa memasarkan kopi sebanyak 2 kwintal per Minggu.

Baca Juga: Ternyata Aglonema Mudah Ditanam dan Dirawat, Begini 10 Cara Menanam dan Merawat 'Sri Rejeki' Itu

"Dalam satu bulan itu bisa memasarkan kopi ke Yogyakarta antara tiga sampai empat kali kirim. Kopi yang dipasarkan ke Yogyakarta itu merupakan asli kopi Kamojang arabika yang disebut Akar. Selain kopi akar, di Kecamatan Ibun juga ada kopi wanoja yang produksinya sudah sangat menjanjikan dan menguntungkan secara ekonomi," tutur Adjat.

Adjat menambahkan, pertanian atau produksi kopi di Kecamatan Ibun itu menjadi salah satu unggulan sumber ekonomi masyarakat sekitar.

"Dari hasil pertanian kopi itu, secara ekonomi bisa menghasilkan yang cukup mumpuni. Hal itu bisa dilihat dari sejumlah petani yang membeli aset tanah atau barang lainnya dari hasil pertanian atau pengolahan kopi," katanya.

Baca Juga: Berpindah-pindah Bagai Kutu Loncat, Mantan Kades Kertanegla Ditangkap Kejari

Ia mengatakan, dalam beberapa tahun terakhir ini, produksi kopi di Kecamatan Ibun sangat mumpuni sehingga banyak di antara warga yang bertani kopi.

"Saat ini, kopi menjadi minuman favorite bagi para penikmat kopi di Indonesia, bahkan kopi asal Kabupaten Bandung ada yang diekspor ke luar negeri karena keunggulan dari kualitas kopi yang dihasilkan di dalam negeri tersebut," tuturnya.

Selain kopi, imbuh Adjat, Kecamatan Ibun memiliki keunggulan ekonomi masyarakat dalam mengembangkan usaha borondong. Makanan tradisional itu yang diproduksi warga setempat di Kampung Sangkan Desa Laksana Kecamatan Ibun secara turun temurun.

Baca Juga: Runtuhnya Dominasi Ronaldo dan Messi, Pertama dalam Satu Dekade Tersingkir dari Pemain Terbaik UEFA

"Saat ini, usaha borondong di Kecamatan Ibun masih bertahan, bahkan masih diburu oleh para konsumennya yang menggemari makanan tradisional tersebut," ucapnya.

Camat Ibun juga mengamati aktivitas warga yang mempertahankan usaha pembuatan lap piring. Usaha tersebut masih dipertahankan warga karena merupakan sumber ekonomi yang menguntungkan.

"Sejumlah usaha yang digeluti warga itu, untuk saat ini mereka bisa mempertahankan usaha walaupun dalam kondisi pandemi Covid-19," katanya.

Dia melihat, ekonomi masyarakat, khususnya para pelaku usaha di Kecamatan Ibun masih terlihat stabil.

Baca Juga: Tegaskan Bukan Demi Sule, Nathalie Holscher Beberkan Soal Mimpi yang Mendorongnya Masuk Islam

"Kita terus mendorong para pelaku usaha untuk mempertahankan usahanya. Dengan harapan, disaat pandemi Covid-19 ini tak terpengaruh dalam pengembangan usahanya," katanya.

Editor: Kiki Kurnia

Tags

Terkini

Terpopuler