Klaster Keluarga jadi Ancaman, di Garut Sehari Ada 60 Orang Lebih Terpapar Positif

19 Oktober 2020, 16:08 WIB
Bupati Garut, Rudy Gunawan SH /Agus Somantri/

GALAMEDIA - Kasus positif Covid-19 di Kabupaten Garut kembali melonjak. Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Garut pun meminta masyarakat untuk waspada penyebaran di klaster keluarga.

Ancaman klaster keluarga tersebut semakin meningkat setelah bertambahnya kasus konfirmasi positif dalam beberapa hari terakhir ini yang jumlahnya mencapai hingga puluhan orang.

Humas Gugus Tugas Percepatan Covid-19 Kabupaten Garut, Yeni Yunita mengatakan, penambahan kasus terbanyak terjadi pada Jumat 16 Oktober 2020, yang mencapai hingga 63 orang. Sedangkan pada Sabtu bertambah lima orang dan Ahad sebanyak enam orang.

"Dalam tiga hari terakhir saja terdapat penambahan sebanyak 74 kasus positif. Yang paling harus diwaspadai adalah klaster keluarga," ujarnya, Senin 19 Oktober 2020.

Baca Juga: Untuk Menampung Hasil Pertanian dan Perkebunan, Kang DS Berkeinginan Membangun Pasar Induk Modern 

Yeni pun tak bosan mengingatkan warga pentingnya menerapkan protokol kesehatan, seperti selalu menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah. Selain itu, lanjutnya, sering cuci tangan dan jaga jarak juga jadi kunci untuk memutus penyebaran virus corona.

"Kepedulian masyarakat sangat diperlukan agar kasus positif Covid-19 ini tak terus bertambah," ucapnya.

Menurut Yeni, klaster keluarga ini merupakan penularan virus dari salah satu anggota keluarga pada anggota keluarga yang lainnya. Oleh karena itu, upaya pencegahan menjadi sangat penting, dengan menumbuhkan kesadaran dan kewaspadaan di dalam keluarga itu sendiri.

"Upaya pencegahan penularan virus (klaster keluarga) bertujuan mengurangi risiko penularan," katanya.

Baca Juga: Pasien Positif Covid-19 Hari Ini Mencapai 365.240 Orang, Satgas Sebut Grafik Mulai Turun

Yeni menambahkan, hingga kini kasus konfirmasi positif di Kabupaten Garut sudah mencapai 426 orang. Dengan rincian, 167 orang menjalami isolasi di rumah sakit, 255 orang dinyatakan sembug, dan 14 orang meninggal.

Abai
Sementara itu, Bupati Garut, Rudy Gunawan menyebutkan, masyarakat Kabupaten Garut, khususnya di ruang publik seperti di pusat perbelanjaan, pasar, mal dan pusat keramaian lainnya sudah abai terhadap protokol kesehatan seperti tidak menggunakan masker.

"Sehingga penambahan kasua poaitif Covid-19 di Garut cukup signifikan. Bahkan dalam sehari bisa bertambah hingga 60 kasus hingga total mencapai 426 kasus positif," katanya.

Menurut Rudy, jika kondisi seperti ini teus terjadi, maka tidak menutup kemungkianan akan terjadi out break kedua, dengan begitu Pemkab Garut akan kembali memberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Baca Juga: Bio Farma, Dari 1.074 Relawan, 671 Diantaranya Sudah Diambil Sampel Darah dan Masuk Dalam Pemantauan

Selain itu, lanjut Rudy, pihaknya juga merasa kecewa dengan rumah sakit swasta yang ada di Garut yang mayoritas menolak untuk dijadikan sebagai ruang perawatan covid-19.

Ia meniai, rumah sakit swasta di Garut lebih mengutamakan dari sisi bisnisnya. Demikian juga dengan hotel-hotel yang ada di Garut juga tidak bersedia dijadikan lokasi perawatan untuk pasien Covid-19.

Editor: Kiki Kurnia

Tags

Terkini

Terpopuler