Bandara Kertajati Kini Hanya Jadi Tempat Wisata Siswa TK dan Peternak Menyabit Rumput

31 Oktober 2020, 11:22 WIB
Suasana di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka, Kamis, 29 Oktober 2020. (Tati Purnawati/pikiran-rakyat.com) /

GALAMEDIA - Suasana di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB), Kertajati, Majalengka nyaris tak ada kehidupan.

Bandara yang dibangun dengan anggaran sekitar Rp 2,6 triliun ini, kini hanya menjadi tujuan wisata siswa Taman Kanak-kanan(TK).

Dutulis galamedia pada Kamis 29 Oktober 2020, di areal parkir hanya ada satu kendaraan odong-odong yang dicarter oleh Sekolah Taman Kanak-Kanak dari Desa Ujungjaya, Kecamatan Ujungjaya, Sumedang.

Baca Juga: Bersepeda Bisa Mengecilkan Paha, Ini Manfaat Lainnya Bersepeda

Masyarakat yang berkunjung ke terminal bandara kini hanya bisa sampai di luar. Mereka tidak bisa lagi makan-makan di lantai terminal karena akan langsung diperingatkan oleh petugas keamanan.

Seorang anak yang berusaha bermain sepatu roda di kawasan tersebut pun segera dilarang dan diminta untuk bermain di luar. Para murid TK yang diantar orang tuanya juga hanya bisa belajar menggambar di luar gedung dengan menggelar tikar plastik.

Di bandara hanya ada aktivitas petugas kebersihan, beberapa petugas jaga dari TNI AU dan AD, Kepolisan serta Avsek.

Baca Juga: Terungkap, Rutin Mengonsumsi Ikan Bisa Meringankan Rematik, Begini Aturannya

Dua pesawat Lion Air terparkir di area bandara sudah cukup lama. Landasan pacu juga tak pernah diinjak pesawat sejak Covid-19 merebak.

Ruas jalan menuju bandara tersebut sangat lengang, hanya satu dua kendaraaan yang melintas dalam setiap jamnya. Padahal hingga awal tahun kemarin lalu lintas kendaraan roda empat maupun roda dua masih cukup padat.

Beberapa puluh meter dari terminal bandara yang dibangun dengan biaya mencapai Rp 2,6 triliun ini, sejumlah peternak tengah menyabit rumput-rumput hijau di areal yang nampak tak terawat. Berkarung-karung rumput diangkut menggunakan sepeda motor untuk pakan ternaknya.

Baca Juga: Polisi Tangkap Sopir Penabrak Pintu 89 Masjidil Haram

Petugas kebersihan tetap bekerja mengepel lantai, dengan waktu kerja 8 jam per harinya. Salah satunya seperti dialkukan Luli Sihabudin dan Enday.

"Bekerja secapainya, karena harus 8 jam. Bolak-balik ngepel kewajiban kerja," kata mereka.

Menurut Luli, di bandara ada sebanyak 40 orang petugas cleaning service. Mereka bertugas secara bergantuan dua hari sekali. Setiap hari ada 20 orang yang bekerja, semuanya berasal dari Kertajati dan sekitarnya.

Para pekerja ini kalau ke toilet harus berjalan ke luar sejauh ratusan meter karena tidak berani masuk ruang gelap. Demikian juga saat makan harus membawa bekal dari rumah atau di kantin luar karena semua tenan yang ada tutup total sejak lama.

Baca Juga: Terungkap, Rutin Mengonsumsi Ikan Bisa Meringankan Rematik, Begini Aturannya

Tenan yang biasanya berderet di dalam dan luar gedung hanya ada dua yang masih bersedia buka, yakni yang menyediakan minuman dan eskrim serta Indomart. Mereka masih menyediakan untuk pengunjung yang biasa datang pada hari libur Sabtu dan Minggu.

 

Suasana di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka, Kamis, 29 Oktober 2020. (Tati Purnawati/pikiran-rakyat.com)

Humas PT BIJB, Mohamad Aliv mengungkapkan aliran listrik dimatikan sebagai langkah penghematan anggaran sejak Covid-19 terjadi dan tidak ada penerbangan komersial ke Bandara Kertajati. Jika listrik tetap hidup maka biaya opearsional akan sangat tinggi.

"Kami lakukan efisiensi terutama listrik selama pandemi, Ac dimatikan," ungkapnya kepada wartawan PR, Tati Purnawati.

Sejumlah karyawan dilakukan WFH, namun Avsek tetap bekerja dan akan memberikan gude ketika ada tamu yang datang.

Aliv membenarkan masih adanya pesawat yang terparkir dan belum beroperasi kembali. Diharapkan setelah pandemi selesai aktifitas bandara bisa berjalan kembali sebagaimana harapan banyak pihak.***

Editor: Brilliant Awal

Tags

Terkini

Terpopuler