GALAMEDIA - Hari H pencoblosan pada Pilkada serentak 2020 tak lebih dari sebulan lagi. Semakin mendekatinya waktu, masyarakat masih tampak kurang antusias, terlebih saat ini masih dalam masa pandemi Covid-19.
Di tengah persoalan itu, keterbukaan informasi menjadi hal yang mutlak dan diharapkan mampu mencerdaskan masyarakat khususnya terkait memilih pemimpin di Pilkada serentak 2020.
Sudah menjadi keniscayaan di dalam kehidupan bernegara dalam sistem demokrasi masyarakat diminta menentukan pemimpinnya. Lalu muncul pertanyaan, pemimpin yang seperti apa yang dibutuhkan oleh masyarakat?
Baca Juga: Sebelum Lengser, Trump Buru-buru Bikin Aturan Baru Menyangkut China
Menjawab hal tersebut, masyarakat diminta mengikuti semua proses Pilkada serentak 2020 dari berbagai media agar bisa mengetahui rekam jejak calon, lalu menjatuhkan pilihan pada calon yang terbaik.
Untuk meningkatkan pemahaman, partisipasi dan kecerdasan masyarakat dalam memilih pemimpin, Kominfo melibatkan banyak unsur salah satunya adalah Kelompok Informasi Masyarakat (KIM).
KIM sebagai mitra Kominfo merupakan agen informasi yang bisa langsung menyampaikan ke masyarakat, menyajikan berita dan informasi yang benar serta sekaligus mengantisipasi dan meluruskan berita yang menyesatkan alias hoaks.
"KIM merupakan salah satu mitra strategis pemerintah, berperan sebagai motor penggerak untuk mengedukasi masyarakat agar tetap berpartisipasi aktif dan cerdas dalam Pemilihan Serentak 2020," kata Koordinator IK Hankam Ditjen IKP Kemkominfo RI, Dikdik Sadaka, dalam rilisnya, Jumat 13 November 2020.
Baca Juga: Hakim Perintahkan Eks Wakil Ketua Kadin Jabar Dikeluarkan dari Tahanan
"Kami ingin pemilih itu tidak hanya cerdas dalam memilih pemimpin, tetapi juga cerdas dalam memperhatikan dan menerapkan protokol kesehatan agar terhindar dari Covid-19," lanjutnya.
Dikdik berharap diseminasi informasi terkati Pilkada serentak 2020 yang dilakukan KIM memperoleh dukungan dari pemerintah daerah setempat. Kolaborasi KIM dengan pemerintah daerah dalam situasi pandemi seperti sekarang sangat membantu KPU dalam mencapai target partisipasi pemilih.
"Tugas KIM adalah mendorong masyarakat agar tidak salah memilih pemimpin, sekaligus mengkampanyekan protokol kesehatan dalam Pilakda serentak 2020, agar masyarakat tidak ragu dan takut datang ke TPS. Partisipasi aktif (memilih di TPS) masyarakat sangat kita harapkan agar menghasilkan pemimpin yang berkualitas," terangnya.
KIM dianggap sebagai kelompok yang paling dekat dengan masyarakat di level bawah dan mengetahui keinginan masyarakat akan sosok ideal seorang pemimpin.
Baca Juga: Mahasiswa Jur Tari ISBI Bandung Manfaatkan Teater Terbuka untuk Kuliah Praktik, Prokes Diutamakan
Salah satu contoh peran keterlibatan kelompok ini yang sudah membaur dengan masyarakat adalah KIM Mekarjaya, Kota Bandung. Masyarakat setempat mengapresiasi kehadiran KIM di tengah-tengah mereka sebagai sumber informasi bagi masyarakat terkait berbagai program pemerintah.
"Warga sudah mengerti kalau ingin tahu sesuatu tentang program/kebijakan pemerintah, pasti datang ke kami. Kadang mereka juga suka bertanya kapan ada lagi kegiatan sosialisasi atau penyuluhan tentang program pemerintah," ungkap Sekretaris KIM Mekarjaya Kota Bandung, Deni Irawan.
"Itu tandanya mereka sudah berpartisipasi aktif dalam proses peningkatan kehidupan masyarakat dan pembangunan nasional," tambah Deni.
KIM di Mekarjaya bahkan sudah menjadi tempat menampung aspirasi warga terkait berbagai program dan kebijakan pemerintah. Aspirasi warga ini menjadi bahan sosialisasi agar masyarakat menjadi pelaksana utama pembangunan nasional.
Baca Juga: 5 Langkah Ini Bisa Membunuh Virus yang Efektif di Tubuh, Hal Sederhana Dampaknya Luar Biasa
Berdasarkan pengalaman pilpres kemarin, lanjut Deni, keinginan masyarakat itu sangat sederhana. "Masyarakat itu ingin punya pemimpin yang jujur dan adil, dan pemilihan tidak ada kecurangan. Masyarakat itu enggak mau dibohongi, gitu aja. Kami sering berkomunikasi langsung dengan masyarakat, itulah gambaran umum keinginan mereka," jelas Deni.
Sementara itu, penyelenggara pemilihan yaitu KPU optimistis partisipasi masyarakat dapat terpenuhi kendati masih dalam situasi pandemi.
"Pemilihan Kepala Daerah ini untuk kepentingan rakyat, satu-satunya cara perputaran kepemimpinan regular yang damai. Jadi rakyat harus menggunakan daulatnya. Apapun kondisinya, kita berharap target partisipasi pemilih 77,5 persen dapat tercapai," tutur Ketua KPU Kabupaten Bandung, Agus Baroya.
Persiapan menuju hari H Pilkada serentak oleh KPU didukung penuh tidak hanya oleh Kominfo, tetapi juga media massa yang ikut bertanggung jawab mencerdaskan masyarakat terkait hal tentang Pemilihan.
"KPU telah kerja keras (menyiapkan Pemilihan) di tengah situasi seperti ini (pandemi). KPU dan semua pihak sudah berupaya kreatif dan inovatif meskipun ancaman Covid-19 masih tinggi. Ini jadi tantangan juga buat media membantu KPU dan Kominfo memenuhi target partisipasi pemilih," kata Pemimpin Redaksi Pikiran Rakyat, Noe Firman Rachmat.***