Soal Senjata Api Laskar FPI, Brigjen Pol Andi Rian: Cuma Mereka yang Tewas Itu yang Tahu

- 15 Desember 2020, 16:21 WIB
Kapolda Metro Jaya menunjukkan barang bukti berupa senjata api.
Kapolda Metro Jaya menunjukkan barang bukti berupa senjata api. /Antara/


GALAMEDIA - Tim penyidik Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri masih mencari pemasok dua senjata api yang disebut digunakan Laskar Front Pembela Islam (FPI) di Kilometer 50 Tol Jakarta-Cikampek pada Senin dini hari, 7 Desember 2020.

Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, Brigjen Pol Andi Rian Djajadi, mengatakan penyidik sempat kesulitan untuk menemukan asal-muasal senjata api yang diduga dibawa oleh laskar FPI saat mengawal Habib Rizieq Shihab (HRS).

Ia mengatakan, sejumlah saksi yang dimintai keterangan oleh penyidik ternyata tidak ada satu orang pun yang menjawab pertanyaan terkait asal-muasal senjata api tersebut.

Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, Brigjen Andi Rian Djajadi
Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, Brigjen Andi Rian Djajadi


"Kalau soal senjata api, cuma mereka yang tewas itu yang tahu. Tapi kami akan mencari sumber-sumber lain untuk menelusuri itu," kata Andi saat dihubungi wartawan pada Selasa, 15 Desember 2020.

Baca Juga: Ada Nama Fadli Zon, Relawan Jokowi Sodorkan 19 Nama Calon Menteri ke Presiden

Meski begitu, ia mengatakan, penyidik sudah menemukan indikasi dari mana asal senjata api yang diduga dibawa laskar FPI di Kilometer 50 Tol Jakarta-Cikampek.
Menurut dia, hal itu diperoleh ketika penyidik menelusuri informasi dari telepon genggam milik enam orang Laskar FPI yang tewas.

"Justru itu akan kita gali dan dalami juga oleh penyidik sumbernya dari mana," ujarnya.

Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Fadil Imran mengatakan anggotanya diserang sejumlah orang, Senin dini hari, 7 Desember 2020.

Baca Juga: ILC TVOne Nanti Malam Episode Perpisahan, Rizal Ramli: Penguasa Takut dengan Bayangannya Sendiri

Penyerangan ini diduga ada kaitannya dengan rencana pemanggilan kedua Imam Besar Front Pembela Islam, Habib Rizieq Shihab yang dijadwalkan Senin paginya.

Insiden itu terjadi di Jalan Tol Jakarta-Cikampek Km 50. Saat kejadian, ada satu unit yang bergerak. Dalam satu unit itu terdiri dari enam orang.

Sementara itu, penyerangan dilakukan oleh mereka yang berjumlah sepuluh orang.

Dalam penyerangan ini, ungkap Kapolda, pelaku penyerangan sempat menyerang dengan menggunakan senjata api dan senjata tajam.

Karena keselamatan anggota terancam, lanjut Fadil, akhirnya polisi melakukan tindakan. Polisi menembak penyerang hingga enam dari mereka meninggal dunia.

Baca Juga: ILC TVOne Nanti Malam Episode Terakhir: Karni Ilyas Sebut Episode Perpisahan, Banyak Netizen Kecewa

Ada enam orang laskar FPI yang tewas yaitu Andi Oktaviawan (33 tahun), warga Cengkareng, Jakarta Barat. Kemudian, Lutfi Hakim (24 tahun), warga Cengkareng, Jakarta Barat. Selanjutnya, Faiz Ahmad Syukur (22 tahun), M Reza (20 tahun), Muhammad Suci Khadafi Poetra (21 tahun) dan Akhmad Sofian (26 tahun).

Sementara itu, Imam Besar FPI, Habib Rizieq Shihab (HRS) sempat menyatakan tudingan bahwa para Laskar FPI yang mengawalnya hingga enam orang meninggal dunia membawa senjata api dan senjata tajam adalah fitnah.

Baca Juga: Heboh DPRD DKI Jakarta Walkout saat PSI Bicara, Tsamara Amany: Dimusuhi Satu Republik Pun Kami Siap!

"Tuduhan pengawal-pengawal kami dipersenjatai adalah fitnah besar, bohong besar," kata Habib Rizieq dikutip dari YouTube pada Rabu, 9 Desember 2020.

Menurut dia, para pengawalnya dari Laskar FPI tidak ada yang dipersenjatai satu orang pun. Sebab, FPI memang tidak pernah mengira kalau HRS bakal diperlakukan seperti insiden di Tol Jakarta-Cikampek Kilometer 50 pada Senin, 7 Desember 2020.

"Pengawal-pengawal ini cuma mengawal keluarga biasa, cuma mengawal standar keluarga biasa," tandasnya.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x