Network
GALAMEDIA - Meghan Markle dan Pangeran Harry pekan ini menandatangani kesepakatan podcast dengan Spotify yang tentunya menguntungkan The Sussex.
Langkah terbaru keduanya disebut komentator istana menjadi tahap terbaru dalam upaya Harry dan Meghan membangun 'kerajaan bisnis bernilai miliaran dolar'.
Dikutip Galamedia dari DailyMail, Rabu (16 Desember 2020) The Sussex akan memproduksi dan membawakan ‘talkshow’ sendiri sebagai bagian dari Archewell Audio.
Baca Juga: Sayuran dan Buah Berwarna Merah Sebagai Antioksidan Tubuh di Masa Pandemi Covid-19
Proyek pertama Harry dan Meghan rencananya dimulai dengan program liburan spesial akhir tahun yang diharapkan membuat pendengar di seluruh dunia terinspirasi menghadapi lembaran baru usai pandemi.
Tidak diketahui berapa nilai kontrak Spotify keduanya, tapi raksasa streaming itu menyetujui kesepakatan senilai $ 100 juta atau tak kurang dari Rp 1,4 triliun dengan komedian AS Joe Rogan pada bulan Mei.
Baca Juga: Polda Jabar Periksa Dua Orang dari Pihak FPI Terkait Acara Megamendung, Azis: Bukan Penyelenggara
Awal tahun ini, Michelle Obama juga meluncurkan The Michelle Obama Podcast dengan biaya yang tidak diungkapkan. Kontrak Spotify Harry dan Meghan ini hanya beberapa bulan setelah kesepakatan dengan Netfix senilai Rp 1,4 triliun.
Klip trailer Archewell Audio yang dirilis kemarin disertai deskripsi singkat, Pangeran Harry, Duke of Sussex dan Meghan, Duchess of Sussex, mempersembahkan Archewell Audio. Segera hadir di Spotify.
Baca Juga: Perum Bulog Luncurkan Produk Beras Olahan Berbahan Baku Singkong
Trailer Spotify yang diproduksi dengan apik ini dibuka percakapan singkat Harry dan Meghan yang menyapa, “Hi guys, I'm Harry and I'm Meghan”.
“Salah satu yang selalu kita bicarakan adalah keinginan bertemu orang-orang dan mendengarkan cerita mereka. Dan apa pun ceritanya akan memberi pemahaman tentang kisah kita sendiri,” ujar Meghan.
Ia menambahkan, podcast mereka akan membahas tentang kebaikan dan kasih sayang. “Ini akan mendasari semua yang dilakukan Archewell Audio - jadi itulah yang kami lakukan.”
Baca Juga: 3 Cobaan dari Allah Jika Jauh dari Ulama, dengan Ilmu dan Hikmahnya Bisa Hidupkan Hati yang Mati
The Sussex yang mundur dari tugas kerajaan pada Januari 2020 dikritik karena dituding menggunakan status mereka untuk menandatangani kesepakatan multi-juta dolar dengan tetap mempertahankan gelar resmi mereka.
Sebelum kabar mengenai kontrak Spotify muncul di media, publik juga dibuat “riuh” oleh investasi Meghan untuk Clevr, pembuat oat susu vegan yang dijual seharga $ 28 atau Rp 396 ribu per bungkus.
Baca Juga: Kasus Suap DAK, Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman Hari Ini Mulai Diadili
Harry dan Meghan juga mengantongi $ 1 juta atau Rp 14 miliar untuk setiap kali penampilan dengan syarat biaya di muka dengan syarat memilih moderator. Mereka dikabarkan berbicara di acara JP Morgan di Miami awal tahun ini.
Menanggapi ini penulis biografi kerajaan Angela Levin menyebut Harry 'tidak setia' dengan mengambil tawaran Netflix meski serial populer mereka The Crown memberi citra buruk pada keluarga istana.
Baca Juga: Pandemi Covid-19 Belum Berakhir, Ini Nasehat Aa Gym
Sedangkan penulis Penny Junor memperingatkan Harry dan Meghan akan sangat kesulitan menyeimbangkan status sebagai anggota keluarga kerajaan dengan agenda komersial karena menurutnya 'ada perangkap di mana-mana' yang siap menghadang The Sussex.
“Tak diragukan dengan status istana yang disandang mereka, akan selalu ada market bagi keduanya,” katanya. “Market ada bukan karena sosok Harry dan Megan semata tapi karena gelar Yang Mulia.”
Baca Juga: Guncang Jepang, Akui Bantai Sembilan Netizen 'Jagal Twitter’ Dihukum Mati
Ditambahkan meski bukan sepenuhnya salah mereka tapi menjadi bukti betapa sulitnya menjadi anggota keluarga kerajaan yang mencari sumber finansial di luar istana.
Saat ini Harry dan Meghan tidak lagi menggunakan titel HRH atau Yang Mulia tapi masih menjadi anggota keluarga kerajaan meski mundur dari tugas resmi dan mempertahankan gelar Duke dan Duchess.***
