Terungkap, Ternyata Hal Ini yang Menyebabkan Banjir Bandang di Cisarua Puncak Bogor

- 19 Januari 2021, 18:43 WIB
Banjir bandang di Puncak Bogor Selasa 19 Januari 2021.
Banjir bandang di Puncak Bogor Selasa 19 Januari 2021. /Foto : Koramil Cisarua/

GALAMEDIA - Perkebunan Teh Gunung Mas Kampung Rawa Dulang Desa Tugu Selatan, Cisarua, Kabupaten Bogor diterjang banjir bandang, Selasa 19 Januari 2021.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkap penyebabnya. Menurut BMKG, salah satu penyebabnya yakni curah hujan ekstrem di wilayah Kabupaten Bogor.

"Curah hujan dengan intensitas ekstrem tercatat pada Pos Hujan Gn Mas Puncak sebesar 107,5 mm, yaitu hujan sangat lebat," terang Kepala Stasiun Klimatologi Bogor, Abdul Mutholib dalam keterangan tertulisnya, Selasa 19 Januari 2021.

Baca Juga: Ayah Berusia 85 Tahun Digugat Anak Kandungnya Rp 3 Miliar, 20 Pengacara Turun Tangan Membela

Sedangkan dari pos pengamatan Naringgul Puncak, tercatat curah hujan sebesar 112 mm (hujan sangat lebat).

Berdasarkan pantauan citra radar, tampak terjadi pergerakan awan hujan dari arah barat hingga barat laut ke wilayah Cisarua, Bogor dalam durasi yang lama dan bersifat terus menerus dari siang hingga dini hari, yakni pukul 10.46-05.00 WIB.

Kondisi curah hujan yang cukup tinggi tersebut berpotensi memicu luapan air sungai dan mengakibatkan banjir di sekitar daerah aliran sungai.

Dikutip dari Antara, BMKG memprakirakan potensi hujan sedang hingga lebat masih terdeteksi hingga tiga hari ke depan di wilayah Perkebunan Teh Gunung Mas Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Baca Juga: Ngeri, Kasus Bunuh Diri di Jepang Melonjak Selama Pandemi Covid-19

Banjir bandang terjadi di Cisarua Kabupaten Bogor dan sekitarnya pada Selasa, 19 Januari 2021 mengakibatkan pohon tumbang dan menutup akses jalan warga, sehingga lokasi kejadian banjir bandang menjadi terisolasi.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor melaporkan 900 jiwa terdampak banjir. Sementara ini warga diungsikan ke rumah kerabat dan sebagian menempati Wisma PTPN 8 Gunung Mas.

Berdasarkan analisis kondisi dinamika atmosfer proses pertumbuhan awan hujan pada saat kejadian, dipicu oleh kondisi atmosfer yang labil.

Baca Juga: Pecah Rekor! Kasus Kematian Akibat Corona di RI Sehari Tembus 308 Orang, Positif Jadi 927.380

Selain itu, juga didukung oleh kondisi anomali suhu permukaan laut yang masih hangat serta terdapatnya daerah perlambatan angin yang melewati wilayah Jawa Barat, sehingga meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di provinsi itu.

Terkait kejadian tersebut, BMKG telah mengeluarkan informasi peringatan dini cuaca ekstrem skala waktu tiga jam-an untuk wilayah Jawa Barat, khususnya Jabodetabek pada Senin 18 Januari 2021 pukul 17.20 WIB hingga 20.20 WIB dan pukul 22.20 hingga 23.45 WIB, sebelum terjadinya cuaca ekstrem di Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor.

Baca Juga: Inalillahi, Hingga Saat ini Sudah 90 Orang Meninggal Dunia Akibat Gempa Sulawesi Barat

Pada Januari hingga Februari 2021, di wilayah Jawa Barat diprediksi mengalami periode puncak musim hujan, sehingga perlu diwaspadai potensi cuaca ekstrem.

Seperti hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang, puting-beliung, maupun hujan ringan hingga sedang berlangsung secara terus-menerus yang rawan berpotensi menimbulkan terjadinya banjir bandang.***

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah