Dengan jumlah yang merata antara anggota dari Demokrat dan Republik, Harris membuat partainya--Demokrat--mendapatkan kendali di Senat.
Dengan latar belakang yang dimilikinya dalam peradilan pidana, Harris dapat membantu Pemerintahan Biden menangani masalah kesetaraan dan penegakan hukum rasial, setelah negara itu dilanda gelombang protes tahun lalu.
Baca Juga: BMKG : Waspada Potensi Cuaca Ekstrem Puncak Musim Hujan Januari hingga Februari 2021
Harris adalah putri pasangan imigran. Ibunya berasal dari India dan ayahnya dari Jamaika.
Harris sebelumnya mengincar posisi sebagai perempuan pertama yang menjadi presiden AS ketika ia bersaing dengan Biden dan kandidat-kandidat lainnya di Partai Demokrat pada 2020.
Dalam proses pencalonan itu, Harris keluar dari persaingan terkait pandangannya yang goyah tentang perawatan kesehatan dan keraguan menyangkut masa lalunya sebagai jaksa.
Baca Juga: Trump Akhiri Jabatan seebagai Presiden AS, Tinggalkan Gedung Putih dan Tak Hadiri Pelantikan Biden
Biden tidak terpaku pada pernyataan-pernyataan keras yang dilancarkan padanya oleh Harris, dan justru akhirnya pada Agustus lalu memilih Harris sebagai pasangannya.
Harris telah terbukti menjadi tangan kanannya yang berharga dan bersinar. Ia merupakan sosok menarik terutama bagi pemilih dari kalangan perempuan, liberal dan warga kulit berwarna.
Harris mengembangkan jaringan penggalangan dana yang mendalam. Ia berperan penting dalam mengumpulkan dana dengan jumlah mencapai rekor pada bulan-bulan terakhir kampanye Biden melawan petahana dari Partai Republik, Donald Trump.