GALAMEDIA - Berbagai penyebab dan pemicu bencana tanah longsor di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, 9 Januari 2021 lalu disampaikan beberapa narasumber dalam webinar pembelajaran tanah longsor Cihanjuang pada Rabu, 3 Februari 2021.
Faktor terjadinya tanah longsor yang menewaskan 40 orang itu dipicu oleh cuaca, kondisi geologi dan pemanfaatan lahan.
Dirilis BNPB, berdasarkan analisis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), tanah longsor terjadi saat kondisi hujan cukup lebat di wilayah tersebut.
Baca Juga: Putus Mata Rantai Penyebaran Covid-19, NasDem Kota Bandung Gelar Tes Usap Antigen Secara Massal
Hasil pemantauan cuaca menunjukkan pertumbuhan awan hujan cukup intens satu hingga dua jam sebelum terjadi tanah longsor. Fenomena cuaca ini memicu hujan sangat lebat dalam waktu singkat.
Kemudian, Kepala Bidang Mitigasi Gerakan Tanah Pusat, Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Agus Budiarto menjelaskan, peristiwa tanah longsor Cihanjuang tidak terlepas dari kondisi geologi wilayah tersebut.
Hasil kajian yang dilakukan oleh timnya, kawasan Cimanggung merupakan zona kerentanan Gerakan tanah pada kategori sedang hingga tinggi.
"Daerah terdampak merupakan wilayah yang mudah terinfiltrasi air, kemudian adanya indikasi tanah-tanah urukan di beberapa lokasi," ujarnya.
Baca Juga: Ngeri! Inilah 5 Diktator Terkejam di Dunia
Ia menambahkan, lokasi kejadian merupakan morfologi tapal kuda dan merupakan indikator alur air, dimana drainase pemukiman mengarah di kawasan longsor.