Hingga 2045, Indonesia Diprediksi Tak Bisa Lepas dari Status Negara Berpendapatan Menengah ke Bawah

- 10 Februari 2021, 08:05 WIB
Ilustrasi: pertumbuhan ekonomi yang menyusut akibat Covid-19/
Ilustrasi: pertumbuhan ekonomi yang menyusut akibat Covid-19/ /pixabay/geralt

Padahal, ujarnya, pada akhir 2019, Indonesia berhasil masuk negara berpendapatan menengah atas atau upper middle income country dengan pendapatan di atas 4.046 dolar AS.

"Apabila tingkat pertumbuhan 2021 bisa mencapai 4,5-5,5 persen dan tahun depan 5 persen maka kita akan kembali di atas 4.000 dolar hingga masuk lagi upper middle income country," ungkapnya.

Dengan pertumbuhan ekonomi 5 persen per tahun, kata Suharso, Indonesia diperkirakan kembali menjadi upper middle income pada 2022.

Baca Juga: Orangtua Dino Patti Djalal Jadi Korban Mafia Tanah, Sertifikat Tiba-tiba Beralih Nama di BPN

Meski begitu, dengan pertumbuhan ekonomi tergerus dan hanya sampai 5 persen, maka tidak cukup untuk melepaskan diri dari kategori jebakan negara berpendapatan menengah atau middle income trap sebelum 2045.

"Itu jauh sekali bahkan 2045 kita belum bisa mencapai di atas 12 ribu dolar," tuturnya.

Di sisi lain, Menteri PPN mengatakan kontraksi ekonomi RI pada 2020 masih lebih minimal dibandingkan negara lain.

Baca Juga: Lagi Isolasi Mandiri, WN Jepang Positif Covid-19 Ditemukan Tak Bernyawa di Apartemen

Di antaranya Amerika Serikat yang minus 3,5 persen, Filipina minus 9,5 persen dan Meksiko minus 8,3 persen.

Namun, Vietnam pada 2020 tumbuh positif 2,9 persen, China 2,3 persen dan Taiwan mencapai 3 persen.***

Halaman:

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah