Akademisi Akan Banyak Manfaat yang Diperoleh jika Teknologi 5G Diterapkan di Indonesia

- 14 Februari 2021, 20:11 WIB
Ilustrasi jaringan 5G
Ilustrasi jaringan 5G /Mohamed Hassan/Pixabay/

Pada September 2020, PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) bersama perusahaan industri kendaraan antariksa asal Prancis, Thales Alenia Space, telah memulai konstruksi proyek Satelit Multifungsi Republik Indonesia (Satria), yang memiliki spesifikasi HTS.

Baca Juga: Indonesia Dikategorikan Negara Dengan Demokrasi Cacat, Aktivis Pro Demokrasi: Kok Masih Banyak yang Belain

Kementerian Kominfo, menurut Wijarnako, saat ini sedang mengupayakan rasionalisasi harga biaya hak penggunaan frekuensi (BHP) untuk penggunaan microwave e-band, yang menurut kajian asosiasi operator telekomunikasi global, GSMA, diperkirakan akan meningkat penggunaannya di masa mendatang.

"Mengupayakan BHP lebih murah namun dengan harapan penggelarannya juga lebih banyak untuk mendukung penggelaran 5G," ujar Wijanarko.

Selanjutnya, dari sisi akses, 4G erat kaitannya dengan 5G. Penggelaran 5G di awal diperkirakan menggunakan teknologi 4G, atau yang disebut 5G non-standalone.

Dengan teknologi Dynamic Spectrum Sharing (DSS), 5G dapat digunakan pada pita frekuensi yang telah ada, sehingga 4G dan 5G dapat memancar di kanal secara bersamaan.

Baca Juga: Pentingnya Pendidikan Politik Bagi Generasi Milenial

"4G dan 5G ini saling melengkapi. Jadi 5G itu bukan sebagai pengganti 4G, tapi saling melengkapi," Wijanarko menegaskan.

Kemudian, dari sisi demand, kegiatan bekerja dari rumah dan pembelajaran jarak jauh juga membuktikan bahwa kebutuhan bandwidth semakin tinggi.

Selain itu, program satu data m juga membutuhkan koneksi untuk mengirim data dari level desa ke pusat, sehingga 5G juga bisa menjadi solusi.

Halaman:

Editor: Kiki Kurnia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah