Rocky Gerung Sebut Buzzer Kehabisan Istilah, Hanya Punya Dua Kadrun atau Radikal

- 14 Februari 2021, 21:18 WIB
Rocky Gerung
Rocky Gerung /Dok PRMN/

GALAMEDIA - Pengamat politik Rocky Gerung yang mengaku berteman dekat dengan Din Syamsuddin sehingga tudingan kepada mentan Ketua PP Muhammadiyah sebagai orang radikal jauh dari benar.

Hal itu disampaikan dalam kanal YouTube pribadinya, Rocky Gerung Official, Sabtu 13 Februari 2021.

Mereka yang menuding Din Syamsuddin sebagai penganut paham radikal, menurut Rocky Gerung tidak lain adalah seorang buzzer.

"Ini buzzer-buzzer sudah kehabisan istilah, dia tinggal punya dua istilah, kadrun atau radikal," ujar Rocky Gerung.

"Orang yang tidak mampu melihat konsep di belakang istilah, itu artinya dia pongah atau betul-betul dia sudah frustasi, jadi apapun kadrun lho, radikal lho," jelasnya.

Baca Juga: Kalau Presiden Jokowi Serius Minta Masyarakat Aktif Mengkritik, Ini Langkah Pertama yang Harus Ditempuh

Ia menilai para buzzer yang melabeli Din Syamsuddin sebagai radikal adalah belum mengetahui latar belakang yang sebenarnya.

Menurutnya, hingga saat ini tidak ada sikap dan ucapan dari Din Syamsuddin yang mengarah ke radikalisme.

Bahkan, lanjut dia, Din Syamsuddin justru memiliki pandangan positif untuk umat beragama dan kelangsungan dalam bernegara.

"Din Syamsuddin berupaya menyelenggarakan toleransi yang betul-betul berbasis pada kesetaraan manusia, kesetaraan warga negara," kata Rocky Gerung.

Baca Juga: Heboh 'Banjir Darah' di Sampang, Polisi hingga Bupati Turun Tangan

"Jadi agak ajaib, Din Syamsuddin yang saya kenal sangat dekat, lalu tiba-tiba saya musti menjauh dari beliau karena tiba-tiba menjadi radikal," ungkapnya.

"Orang-orang itu menganggap 'Elo baru bangun tidur, gua udah main sama Din Syamsuddin, ngapain elo anggap radikal, kan ngaco itu," tegasnya.

Soal pihak yang melaporkan yakni dari Gerakan Anti Radikalisme Alumni ITB, Rocky Gerung mempertanyakan kapasitasnya.

"Bagaimana mungkin alumni yang berurusan dengan ilmu pengetahuan, hidup dengan alam pikiran teknologis, tiba-tiba mau mengevaluasi Din Syamsuddin," ucapnya.

Baca Juga: Ada Sosok Orang Istana di Balik GAR-ITB, Pihak ITB: Bukan Organisasi di Bawah ITB

"Itu pasti disogok, disuruh kudeta Din Syamsuddin."

Disebutkan, tidak ada kaitannya antara perilaku dan pandangan hidup Din Syamsuddin dengan pemikiran mereka para lulusan teknologi, khususnya dalam hal sosial dan agama.

"Alumni ITB itu alumni dari sebuah institut mengenai teknologi."

"Jadi persoalin kalau Din Syamsuddin gak bisa pakai gadget, tapi kalau soal daya tahan sosial Din Syamsuddin, basis kulturalnya, teman-teman dia, ngapain alumni ITB ngurusin teman-teman Din," terang Rocky Gerung.

"Ngapain alumni ITB mempersoalkan ceramah-ceramah Din Syamsuddin, kan itu urusan lain," pungkasnya.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x