Politikus PDIP Aria Bima Soal Pilpres 2024: Tidak Fair Jika Dikira untuk Menjegal Anies

- 20 Februari 2021, 16:39 WIB
Politikus PDIP Aria Bima. /Twitter/@ariabima
Politikus PDIP Aria Bima. /Twitter/@ariabima /

GALAMEDIA – Jurnalis Senior Karni Ilyas mengadakan diskusi dengan mengundang politikus PDIP Aria Bima dan politikus PKS Mardani Ali Sera pada kanal YouTube Karni Ilyas Club pada Jumat, 19 Februari 2021.

Karni Ilyas mengangkat pembahasan mengenai UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu dan UU Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pilkada.

Bang Karni, sapaan akrab pria 67 tahun tersebut mengajukan pertanyaan tehadap Aria Bima soal anggapan publik yang melihat keengganan PDIP merevisi UU Pemilu dan Pilkada.

Baca Juga: Banjir Mengepung Jakarta, Anies Bakal Pastikan Semua Warganya Selamat

"Bahwa ini salah satu cara dari penguasa, khususnya PDIP untuk menjegal Anies jadi calon presiden pada 2024. Bagaimana ini?" tanya bang Karni.

Aria Bima pun tidak menyangkal akan hal tersebut. Dia mengatakan, lawan politis juga bisa menghilangkan pamor tokoh lainnya.

"Kan bisa juga ngilangin pamornya Ganjar, menghilangkan pamornya Khofifah, juga Ridwan Kamil, menghilangkan pamornya siapa saja," jawab Aria.

Dirinya menganggap para gubernur tersebut yang saat ini dipamorkan oleh masyarakat, akan hilang dan selesai pada 2022/2023 ketika masa jabatan mereka habis.

"Jadi semua ada kalkulasi-kalkulasi politik yang untung dan rugi, dan itu sudah sesuatu yang harus kita sepakati untuk kita bayar," tutur Aria.

Halaman:

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x