GALAMEDIA – Pengamat Politik Rocky Gerung menganggap jika pencabutan peraturan presiden (perpres) miras merupakan euforia yang lucu karena Presiden Joko Widodo dianggap tidak konsisten dalam membuat suatu kebijakan.
"Di samping orang sedang euforia karena Presiden mencabut, orang sebenarnya sedang menyaksikan euforia yang lucu karena tidak konsisten dalam membuat suatu kebijakan," ujar Rocky Gerung yang dikutip Galamedia dari kanal Youtube pribadinya, @Rocky Gerung Official, 3 Maret 2021.
"Inkonsisten dalam pembuatan kebijakan itu berbahaya karena bisa berlanjut dengan yang lain," lanjutnya.
Baca Juga: Dewa Akhirnya Bertemu Nana, Kevin Tertangkap: Sinopsis Buku Harian Seorang Istri 3 Maret 2021
Jika dibanding dengan perpres tersebut, Undang-undang (UU) Omnibuslaw jauh lebih membahayakan karena tidak sesuai dengan akal rakyat, logika hukum, hingga urutan tata perundangan.
"Omnibuslaw itu root of all evil atau sumber dari segala kejahatan. Kebetulan yang diasuh oleh Undang-undang Omnisbuslaw ini adalah kepentingan-kepentingan yang menghina akal rakyat, logika hukum, dan urutan tata perundangan," ujarnya.
"Jadi, ini adalah undang-undang yang salah asuhan sebetulnya. Oleh karena itu, publik dengan mudah menganggap bahwa lampiran itu soal kecil saja," lanjutnya.
"Di atasnya masih ada potensi presiden melakukan hal yang sama yang nantinya dibuat perpres dengan lampiran karena masih ada Undang-undang besar yang melindungi hak presiden untuk mengeluarkan perpres," ungkapnya.