PKS Klaim Sudah Punya Capres untuk 2024, Aboe Bakar Al Habsyi: Tak Lebih dari Satu

- 18 Maret 2021, 20:23 WIB
Habib Aboe Bakar Al Habsyi.
Habib Aboe Bakar Al Habsyi. /Humas PKS


GALAMEDIA - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Aboe Bakar Al Habsyi menyatakan PKS menyiapkan salah satu kader untuk maju ke bursa pemilu presiden dan wakil presiden tahun 2024, namun namanya belum diumumkan.

"Kami sudah menyiapkan tokohnya. Pasti tidak akan lebih dari satu dan kita tidak akan pilih dari yang lain, kecuali dari PKS," ujar Aboe usai acara Rapat Kerja Nasional PKS di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis, 18 Maret 2021.

Ia menyebutkan, mekanisme pemilihan calon presiden (Caprs) dari PKS berbeda dengan yang digunakan partai lain -- misalnya konvensi.

Baca Juga: Jansen Sitindaon Sentil Panitia All England: Harusnya Buat Kebijakan Seperti Ini

Untuk di PKS, Aboe mengungkapkan, "Dia berjalan seperti biasa saja dulu. Kita akan mengadakan khusus di internal, pemilihan secara internal dan baru nanti akan ke publik, kita lihat nanti di penghujung-penghujung waktu."

Sementara itu Presiden PKS Ahmad Syaikhu mengatakan jabatan Presiden RI tiga periode tak sesuai fitrah demokrasi, demokrasi akan semakin tak sehat dan mundur ke belakang serta menyalahi amanat konstitusi dan reformasi.

"Dua periode sudah cukup untuk Presiden. Ini adalah amanat reformasi dan Konstitusi yang harus kita jaga. Wacana jabatan Presiden tiga periode tidak sesuai dengan fitrah demokrasi. Demokrasi kita akan semakin tidak sehat dan mundur ke belakang," kata Syaikhu dalam puncak acara Rapat Kerja Nasional PKS di Hotel Bidakara, dikutip dari situs resmi PKS.

Baca Juga: Sebut Bandar Narkoba Tak Usah Dihukum, Politisi PDIP: Ditembak Mati Aja Pak Petrus

"Ada tiga alasan kenapa jabatan Presiden RI tiga periode harus ditolak," kata Syaikhu.

Pertama, pembatasan jabatan Presiden dua periode untuk menghindari adanya penyelewengan kekuasaan, korupsi, kolusi, dan nepotisme yang berkepanjangan seperti pada masa Orde Baru dan Orde Lama yang dapat merugikan rakyat Indonesia.

Kedua, agar kaderisasi kepemimpinan nasional berjalan sehat.

"Pembatasan jabatan Presiden RI dua periode juga untuk memastikan kaderisasi kepemimpinan nasional berjalan secara sehat."

"Rakyat harus diberikan pilihan calon presiden baru yang akan memimpin Indonesia. PKS meyakini banyak para pemimpin dan tokoh bangsa yang memiliki kredibilitas, kapasitas, dan akseptabilitas yang baik untuk memimpin Indonesia ke depan," kata Syaikhu.

Ketiga, demi kematangan demokrasi Indonesia.

Baca Juga: Sebut K-Pop Sebagai Perbudakan, Kim Jong-un Denda Berat hingga Penjara Para Penikmatanya

"Penolakan ini juga demi memastikan fitrah demokrasi kita semakin matang. Demokrasi yang ditopang pada sistem nilai, budaya, dan kepemimpinan kolektif, bukan disandarkan pada figuritas semata."

"Ini yang akan membuat demokrasi kita naik kelas menjadi demokrasi substansial," kata Syaikhu.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x